Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPDP) La Nyalla Mattalitti melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Jokowi untuk membahas aspirasi daerah termasuk diantaranya membahas masalah kemudahan perizinan usaha hingga dana otonomi khusus Aceh.
Dalam keterangannya kepada wartawan, La Nyalla menegaskan bahwa semua aspirasi dari daerah yang dia sampaikan bertujuan agar pola pembangunan Indonesia sentris yang dicanangkan presiden benar-benar terlaksana di daerah.
Termasuk inpres nomor 7 tahun 2019 tentang percepatan kemudahan berusaha dapat benar-benar dirasakan oleh para pengusaha di daerah.
“Sebab wajah Indonesia harus dilihat dari wajah 34 provinsi. Itulah mengapa aspirasi dan temuan kunjungan saya ke setiap provinsi akan saya laporkan langsung kepada presiden,” ujarnya, Kamis (23/1).
Dia juga mengatakan secara periodik akan bertemu presiden untuk untuk menyampaikan hasil temuan dan aspirasi daerah dalam kunjungan kerja ke 34 provinsi di Indonesia.
Pada pertemuan sekitar 40 menit itu, Ketua DPD menyampaikan hasil kunjungan kerja ke beberapa provinsi sejak November tahun lalu hingga Januari ini.
Beberapa daerah yang dikunjungi di antaranya, Aceh, Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Jawa Timur.
“Saya sampaikan semua aspirasi dan temuan masalah di daerah secara langsung kepada presiden. Agar menjadi perhatian eksekutif,” ungkap LaNyalla.
Di Aceh misalnya, disampaikan adanya keinginan dari Pemerintah Provinsi Nagroe Aceh Darussalam agar dana otonomi khusus (Otsus) yang akan berakhir dalam tujuh tahun ke depan dapat diperpanjang.
Namun di satu sisi perlu dilakukan evaluasi atas implementasi dana tersebut.
“Alasannya Aceh masih tetap saja berkubang dengan angka kemiskinan yang tinggi,” katanya.
Di Lampung saya juga sampaikan adanya perbedaan pandangan antara pemerintah provinsi dengan kementerian ATR/BPN tentang luasan lahan pertanian di provinsi lumbung padi itu, katanya.
Demikian juga soal keinginan Lampung untuk memiliki sport center dan bagaimana nasib tambak udang di Dipasena.
Sedangkan terhadap hasil kunjungan ke Bangka Belitung, senator asal Jawa Timur itu menyampaikan temuan seputar dinamika dunia usaha terkait Timah. Demikian juga soal zonasi wilayah yang perlu menjadi perhatian.