Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPK Diminta Profesional dan Tak Ikut Arus Politik

KPK diminta melakukan penyelidikan dan penyidikan perkara korupsi secara profesional. Disinyalir ada pihak tertentu yang ingin mengaitkan suatu perkara hukum dengan aspek politik.
Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi korban saat simulasi penanggulangan kebakaran di gedung KPK, Jakarta, Jumat (14/9). Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekaligus edukasi jika terjadi kebakaran di gedung lembaga antirasuah itu./Antara
Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi korban saat simulasi penanggulangan kebakaran di gedung KPK, Jakarta, Jumat (14/9). Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekaligus edukasi jika terjadi kebakaran di gedung lembaga antirasuah itu./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - KPK diminta melakukan penyelidikan dan penyidikan perkara korupsi secara profesional. Disinyalir ada pihak tertentu yang ingin mengaitkan suatu perkara hukum dengan aspek politik.

Hal itu disuarakan oleh Masyarakat Anti Politisasi Hukum saat menggelar aksi unjuk rasa di Gedung KPK, Jumat (17/1/2020).

Koordinator aksi Firmansyah mengatakan KPK selama ini adalah lembaga penegakan hukum yang berkinerja baik dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia

Namun, lanjutnya, ada kasus-kasus tertentu yang sedang ditangani KPK banyak dimanfaatkan oleh pihak tertentu menjadi sebuah proses politik.

"Seperti baru-baru ini dengan adanya kasus OTT dan kasua suap ada yang mulai ditarik ke ranah politik," kata Firman di sela aksi.

Selain itu, dia menyebut perkara Mantan Dirut PLN Sofyan Basyir sebagai korban pembingkaian politik dari kasus Tipikor yang ditangani KPK.

"Terbukti ternyata dalam putusan pengadilan tidak terbukti secara sah kalau Sofyan Basyir itu bersalah atau terlibat dalam kasus OTT Enny Saragih Cs," ungkapnya.

Karena itu, tegas dia, Kaukus Masyarakat Anti Politisasi Kasus Hukum menyatakan sikap mendukung penuh pemberantasan Korupsi oleh KPK.

"KPK harus berkerja profesional dan jangan terpengaruh dengan aksi-aksi yang menyesatkan KPK dalam mengungkap tindak pidana korupsi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper