Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Helmy Yahya Dipecat, Netizen Bahas Raksasa Tidur dan Liga Inggris

Helmy Yahya diberhentikan oleh Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia atau TVRI dari jabatan Direktur Utama periode 2017-2022.

Bisnis.com, JAKARTA - Helmy Yahya diberhentikan oleh Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia atau TVRI dari jabatan Direktur Utama periode 2017-2022.

Surat pemberhentian Helmy ditandatangani oleh Ketua Dewan Pengawas TVRI Arief Hidayat Thamrin. Surat tersebut berisi lima poin yang menjadi dasar pencopotan Helmy.

Topik pemecatan Helmy langsung ramai dibicarakan oleh warganet di Twitter, Jumat (17/1/2020). Mereka mempertanyakan pemecatan Helmy oleh dewan pengawas ketika siaran TVRI mulai digandrungi oleh masyarakat.

Siaran langsung olahraga sepakbola Liga Premier Inggris badminton menjadi kelebihan dibandingkan televisi swasta dalam negeri. Berikut pembicaraan warganet soal TVRI.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai Helmy Yahya sudah bekerja dengan baik di lembaga penyiaran publik tersebut.

Dr. Rizal Ramli @RamliRizal
"Helmi bagus, pembaharu, kok malah dipecat?? Makin kebalik-balik .. gitu kok pidato mau maju ? Payah !"

Gustiana Nurhadi@GustianaNurhadi
"TVRI udah jauh berevolusi, dari tv isinya berita doang, skrng jauh inovatif. Orang kreatif malah di sikut, gmna mau maju channel negeri sendiri"

Anggota BPK RI periode 2019-2024 Achsanul Qosasi juga ikut berkomentar. Dia mengibaratkan TVRI adalah raksasa yang dibiarkan tidur.

Achsanul Qosasi @AchsanulQosasi
"TVRI adalah raksasa yg harus tetap tidur.."

Nathaniel Rayestu @rayestu
"Padahal gue rela banget kalo duit negara dipake buat beli hak siar tayangan bola Eropa. Harusnya semua aja hak siarnya dibeli TVRI"

Netizen juga melihat bahwa Helmy Yahya berhasil menerjemahkan selera generasi sekarang dengan tayangan menarik dan kualitas gambar yang semakin bagus. Siaran luar negeri diminati para penonton.

African @orgilican
"Salah satu tv favorit gw sekarang ya TVRI, bisa nonton liga inggris, bisa nonton badminton, apalagi TVRI sports HD lebih lengkap lagi, Helmy Yahya sudah bagus meningkatkan motivasi masyarakat untuk kembali ke TVRI setelah dilupakan. Sayang sekarag dipecat"

pam @pkdigdaya
"TVRI padahal mulai bagus loh tayangannya, variatif dan edukatif, banyak tayangan berbahasa inggris seperti Discovery. Kayaknya memang ada kepentingan dan kekhawatiran pelaku industri pertelevisian swasta saat laju TVRI terlalu kencang"
 
Alit Nurindra @AlitNurindra
"Dulu TVRI cuman lewat aja pas lagi 'tuning channel' tivi. Sekarang hampir nggak pernah terlewat. EPL, BWF, WT, Program bhs Ingris (paling suka deadliest catch), sama kuis siapa berani. Nggak paham lagi njir dewasnya TVRI. Berani2nya mecat orang yang bawa perubahan TVRI."

@VerteBrata @Alvand07
"Yg penting TVRI Tv pemersatu bangsa dengan acara sepakbola nya, tanpa TVRI kita hanyalah pejuang streaming setiap minggunya, jangan ada sinetron diantara kita"

adiaja @AditamaRenaldo
"khusnudzon aja...mungkin pengennya dewas TVRI nyiarin sesuatu yg lebih berfaedah...misal sinetron...kan enak...bisa melatih bangsa indonesia untuk jadi bangsa yg drama...rebutan pacar, gelut d jalan, mati dgn terazab, durhaka pada ortu, pokoknya banyaklah yg bisa d plajari...hhh"

subhan ali @usali21
"Astagfirullah padahal menurut sy skrg TVRI menjadi favorit masyarakat, antara lain karena da liga inggris dan live badminton. Itu semenjak kang helmy yahya menjadi pimpinan TVRI"

Kevin Adhitya @Kvnadht
"Udh bgs tvri bisa nyiarin liga inggris gara2 dia eh dipecat sama kisruh pula"

Jun Jung An @KuahPake
"Dewan Pengawas : rating dan penonton gak perlu, tvri beda sama swasta. Klu begini ya bangkrut boss, sementara negara gak punya uang, guna rating supaya ada iklan, jangan2 ada tv swasta yg sudah khawatir nih sama dvri dibawah bung HY"

Dini Kusumawardani @dinihuda
"just wondering.. dewas TVRI itu umuran nya berapa? knapa tidak mau TVRI lebih modern dan makin banyak di nonton orang, justru krn liga inggris tvri jadi banyak yg nonton (lagi)"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper