Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dubes Inggris Diminta Tinggalkan Iran

Pengadilan Iran menyebut status Duta Besar Inggris untuk Teheran sebagai "persona nongrata" dan memintanya meninggalkan negara itu dan para pendukung rezim membakar patungnya di samping bendera Inggris.
Duta Besar Inggris untuk Iran Rob Macaire/Twitter @HMATehran
Duta Besar Inggris untuk Iran Rob Macaire/Twitter @HMATehran

Bisnis.com, JAKARTA - Pengadilan Iran menyebut status Duta Besar Inggris untuk Teheran sebagai "persona nongrata" dan memintanya meninggalkan negara itu dan para pendukung rezim membakar patungnya di samping bendera Inggris.

Tindakan itu terjadi setelah Duta Besar Rob Macaire sempat ditangkap sebentar pada akhir pekan karena dituduh "mengkoordinasikan" aksi protes anti-pemerintah.

Patung mirip Macaire dibakar di Teheran kemarin setelah juru bicara pengadilan menuduh diplomat itu "mencampuri urusan internal [Iran]" dan melanggar konvensi diplomatik.

“Berdasarkan hukum internasional, orang semacam itu adalah 'persona nongrata'. Orang-orang mengharapkan orang itu diusir sesuai hukum internasional,” kata Gholamhossein Esmaili seperti dikutip Theguardian.com, Rabu (15/1/2020). 

Akan tetapi, memberian status Macaire, 53, sebagai persona nongrata, istilah resmi yang melarang seorang diplomat tinggal di suatu negara, tidak dianggap sebagai deklarasi formal dengan konsekuensi hukum. Hanya saja, hal itu akan membuat memburuknya hubungan diplomatik yang sudah tegang oleh perselisihan warga Inggris di penjara Iran. 

 Macaire ditangkap pada Sabtu (11/1/2020), malam sekitar 30 menit setelah dia mengomentari mereka yang tewas di dalam pesawat Ukraine International Airlines yang ditembak jatuh oleh rudal Iran. Namun, dia kebal terhadap penuntutan di Iran di bawah hukum internasional sehingga dibebaskan beberapa saat kemudian.

Dia membantah berperan dalam aksi protes yang meletus di beberapa bagian Teheran dan bagian lain negara itu dalam beberapa hari terakhir.

Para pejabat di negara itu awalnya bersikeras bahwa pesawat itu mengalami ganggaun teknis dan jatuh, tetapi mereka mengakui pada Sabtu (11/1/2020) pagi bahwa pesawat itu ditembak jatuh setelah penyelidik asing tiba di Iran.

Sejumlah gambar muncul di media sosial yang menunjukkan puing-puing rudal di dekat lokasi kecelakaan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper