Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta Presiden AS Donald Trump untuk mengganti perjanjian nuklir Iran dengan perjanjian baru versinya guna memastikan Iran tidak mendapatkan senjata nuklir.
"Jika kita akan menyingkirkannya, mari kita ganti dan mari kita ganti dengan kesepakatan Trump. Itu akan menjadi cara yang bagus untuk maju," kata Johnson mengenai kesepakatan nuklir Iran 2015.
“Presiden Trump adalah pembuat kesepakatan yang hebat, dengan perhitungannya sendiri. Mari kita bekerja sama untuk menggantikan JCPOA dan mendapatkan kesepakatan Trump sebagai gantinya, "kata Johnson kepada BBC yang dikutip dari Reuters, Rabu (15/1/2020).
Berdasarkan kesepakatan tahun 2015, yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), Iran sepakat dengan China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat, untuk membatasi program nuklirnya.
Namun pada 2018, Trump menarik diri dari kesepakatan tersebut. Kekuatan-kekuatan Eropa telah berulang kali mengatakan mereka masih mendukung kesepakatan itu meskipun Teheran mengumumkan pada awal bulan ini bahwa mereka akan meninggalkan batasan untuk memperkaya uranium.
"Jika Anda menyingkirkan kesepakatan nuklir ini, JCPOA, itulah yang diinginkan Trump. Maksud saya kepada teman-teman Amerika kami adalah, lihat, entah bagaimana Anda harus menghentikan Iran memperoleh senjata nuklir, "kata Johnson.
"Dari sudut pandang Amerika, itu adalah perjanjian yang cacat, habis waktunya, ditambah itu dinegosiasikan oleh Presiden (Barack) Obama. Dari sudut pandang mereka, ada banyak, banyak kesalahan. ”
Sebelumnya, penasihat Gedung Putih Kellyanne Conway mengatakan bahwa Trump yakin dia masih bisa menegosiasikan kembali kesepakatan nuklir baru dengan Teheran.
"Saya tidak ingin konflik militer antara kami, Amerika Serikat dan Iran, mari kita hentikan hal ini," kata Johnson menambahkan.