Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memastikan kapal Coast Guard China dan nelayan negara itu tidak lagi berada di Perairan Natuna. Kendati demikian pemerintah terus memantau perkembangan di kawasan Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia itu.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan saat ini sudah tidak terlihat lagi adanya kapal penjaga pantai dan nelayan asal Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Jadi sekarang untuk Natuna itu di area yang kemarin disebutkan sudah tidak adalah coast guard China dan nelayan-nelayan China. Sudah keluar," katanya di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Dia menyebut saat ini pemerintah tidak akan meributkan lagi tentang kedaulatan negara di wilayah itu. Alasan tersebut setidaknya karena Coast Guard China tidak lagi menyalakan sistem automatic identification system kapal.
"Biasanya kan sangat proaktif menghidupkan seakan nantang. Sekarang tidak sudah di luar semua. Oleh sebab itu kita ndak usah ribu-ribut lagi," terangnya.
Saat ini katanya, pemerintah fokus pada kegiatan-kegiatan sosial ekonomi di wilayah itu. Salah satunya menfasilitasi 120 nelayan di Pantai Utara Jawa untuk menangkap ikan di kawasan tersebut.
Kapal penjaga pantai China dan nelayan negara itu beberapa kali terlihat memasuki ZEE Indonesia sejak akhir Desember 2019. Pemerintah kemudian merespon dengan penegasan bahwa Tiongkok sudah melanggar batas wilayah yang telah disepakati dalam Unclos 1982.
Selain itu, pemerintah meningkatkan intensitas pengamanan di Perairan Natuna. Selain Badan Keamanan Laut, lima KRI milik TNI AL juga diturunkan ke wilayah itu. Bahkan pesawat F-16 milik TNI AU ikut memantau situasi kawasan itu.