Bisnis.com, WASHINGTON - Sebuah pangkalan udara yang menjadi tempat pasukan AS di Irak dikonfirmasi menjadi target serangan roket Iran.
Amerika Serikat yakin sejumlah serangan sedang menghantam beberapa lokasi di Irak, termasuk pangkalan udara al Asad, yang menampung pasukan Amerika Serikat, menurut pejabat AS kepada Reuters, Selasa waktu setempat, tanpa memberikan informasi lainnya.
Belum diketahui pasti lokasi mana saja yang menjadi sasaran. Ketegangan dengan Iran meningkat setelah serangan pesawat nirawak AS pada Jumat menewaskan komandan militer terkemuka Iran Qassem Soleimani.
Pejabat AS lainnya, yang identitasnya dirahasiakan, mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa serangan roket menghantam pangkalan udara al Asad, namun tidak mengkonfirmasi lokasi lainnya.
Presiden AS Donald Trump pernah mengunjungi pangkalan tersebut saat melakukan lawatan ke Irak pada Desember 2018.
Dampak Terhadap Dolar dan Pasar
Serangan roket yang diyakini sebagai tindakan balasan Iran atas kematian Soleimani berdampak pada anjloknya nilai tukar dolar AS.
Kurs dolar AS jatuh ke kisaran 107 yen pada awal perdagangan Rabu pagi waktu setempat di Tokyo.
Ketika pasar dibuka di Tokyo, dolar dikutip pada 108,01-02 yen dibandingkan dengan 108,41-51 yen di New York dan 108,32-34 yen pada pukul 17.00 Selasa (7/1).
Sementara itu, euro diambil 1,1153-1157 dolar dan 120,48-52 yen terhadap 1,1151-1161 dolar dan 120,77-87 yen di New York, dan 1,1173-1175 dolar dan 121,03-07 yen pada perdagangan Selasa sore di Tokyo.
Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka melemah seiring serangan balik Iran ke basis militer AS di Irak.
IHSG dibuka melemah 30,9 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.248,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,54 poin atau 0,74 persen menjadi 1.007,1.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu (8/1/2019), mengatakan, ketidakpastian kesepakatan perdagangan tahap satu dan tensi geopolitik Timur Tengah yang masih tinggi tetap dapat memberatkan bagi pasar global untuk bergerak ke zona hijau.
"Sementara itu katalis positif dari dalam negeri terbatas, ditambah saham AS pada perdagangan Selasa ditutup melemah. Akibat kumulasi sentimen negatif tersebut diperkirakan IHSG pada hari ini rentan terkoreksi," ujar Alfiansyah.
Nilai tukar Rupiah diprediksi juga terdapat kondisi di Timur Tengah.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu berpotensi melemah menembus di atas Rp14.000 per dolar AS seiring meningkatnya konflik di Timur Tengah.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan, serangan balasan Iran bisa memicu aksi saling membalas dan bisa berujung ke perang di Timur Tengah.
"Sentimen hindar resiko akan membayangi perdagangan di pasar keuangan hari ini termasuk rupiah. Rupiah bisa melemah dalam hari ini, mungkin bisa ke atas 14.000," ujar Ariston.
Selain itu, lanjut Ariston, harga minyak mentah yang turut naik juga bisa membebani rupiah karena defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia bisa memburuk.
Sebelumnya, para pelaku pasar menganalisis bahwa Iran tidak mungkin menyerang basis AS di Timur Tengah yang bisa menganggu ekspor minyak mentahnya.
Munculnya konflik baru AS dengan Iran akan semakin menambah daftar panjang ketidakpastian ekonomi global. Sebelumnya AS mengerem laju pertumbuhan global akibat perang dagang dengan China.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.900 per dolar AS hingga Rp14.050 per dolar AS.
Pada pukul 9.52 WIB, rupiah bergerak melemah 56 poin atau 0,4 persen menjadi Rp13.934 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.878 per dolar AS.
Iran menggempur pangkalan udara Irak al Asad pada Rabu pagi, yang menampung pasukan Amerika Serikat. Serangan dilakukan beberapa jam seusai pemakaman komandan militer terkemuka Iran Qassem Soleimani.
Qassem Soleimani tewas dalam serangan pesawat nirawak di Baghdad dan kematiannya meningkatkan kekhawatiran perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Kantor Berita Iran Mehr melaporkan bahwa Pengawal Revolusi Iran menargetkan markas tersebut. Teheran bersumpah akan melakukan balasan atas tewasnya orang terkuat nomor dua di Iran tersebut.
Tidak diketahui pasti seberapa besar kerusakan atau pun korban jiwa di pangkalan tersebut.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah menerima laporan singkat soal serangan terhadap fasilitas AS di Irak dan sedang memantau situasinya, kata juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham.