Kabar24.com, JAKARTA — Aparat pemerintah diminta siaga seiring peringatan dini meningkatnya intensitas hujan di Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang (Jabodetabek).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa Bandan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai leading sector telah menyampaikan kepada aparat terkait untuk bersiap atas semua kemungkinan terburuk.
"Sudah disampaikan [potensi bencana] bahkan daerah mana [titiknya] sudah disampaikan melalui BNPB kepada seluruh pihak pemerintah daerah, kemudian juga pihak-pihak yang terkait," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Dengan peringatan dini ini, Ma'ruf berharap risiko yang mungkin terjadi dapat diminimalisir. Pemerintah juga terus mengupayakan modifikasi cuaca agar curah hujan didaratan dapat serendah mungkin.
Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB menyebutkan masyarakat diminta tidak panik seiring peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Amerika di Jakarta tertanggal 6 Januari 2020. Dalam peringatan itu disebutkan curah hujan ekstrem terjadi pada 12 Januari 2020 nanti dengan potensi bahaya seperti kilat, angin kencang, dan kemungkinan banjir, longsor atau pun pemadaman listrik.
"Menyikapi hal tersebut, masyarakat tidak perlu panik. Ini memberikan edukasi kepada kita semua untuk selalu bersiap siaga," kata Agus.
Agus menambahkan BMKG telah merilis hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Jabodetabek pada periode 9 -12 Januari 2020.
"Namun tidak se-ekstrem hujan yang terjadi pada 1 Januari 2020. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga, serta berhati-hati terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti angin kencang, genangan air, longsor, pohon tumbang, tersengat aliran listrik, atau pun penyakit pascabanjir," katanya.