Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ant Financial Ekspansi Layanan Perbankan Digital ke Singapura

Langkah ini bersamaan dengan rencana platform keuangan online terbesar China itu untuk melakukan ekspansi di luar wilayah daratan China.
Pendiri Alibaba Jack Ma yang menghadiri festival belanja online 11.11 di Shanghai pada 11 November 2018. / Aly Song (Reuters)
Pendiri Alibaba Jack Ma yang menghadiri festival belanja online 11.11 di Shanghai pada 11 November 2018. / Aly Song (Reuters)

Bisnis.com, JAKARTA - Ant Financial, perusahaan finansial teknologi milik Jack Ma, dikabarkan telah mengajukan permohonan lisensi perbankan digital di Singapura.

Langkah ini bersamaan dengan rencana platform keuangan online terbesar China itu untuk melakukan ekspansi di luar wilayah daratan China.

Melalui pernyataan resmi perusahaan, Ant mengajukan aplikasi ke Otoritas Moneter Singapura  (MAS) untuk lisensi wholesale, yang akan memungkinkannya memberikan layanan perbankan kepada klien korporasi.

"Kami berharap dapat berkontribusi pada pengembangan lanskap perbankan digital di Singapura," tambahnya dalam pernyataan email, dikutip melalui Bloomberg, Jumat (3/1/2020).

MAS menawarkan sebanyak lima izin perbankan digital kepada perusahaan layanan keuangan non-bank dalam upaya untuk membuka industri keuangan kepada pesaing baru.

Jika Ant berhasil mendapatkan lisensi ini, perusahaan akan berhadapan dengan petahana tradisional seperti DBS Group Holdings Ltd. dan Oversea-Chinese Banking Corp di pasar yang berkembang untuk perbankan digital di Asia Tenggara.

Ant, yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Alibaba Group Holding Ltd., dapat memanfaatkan eksistensi Alibaba untuk menarik calon klien serta mendukung unit regional Alibaba, Lazada.

Vey-Sern Ling, seorang analis Bloomberg Intelligence, mengatakan bahwa langkah yang diambil unit usaha finansial Alibaba ini dapat membuahkan hasil dalam jangka panjang.

"Teknologi perbankan digital yang diluncurkan di Singapura dan data yang dikumpulkan juga akan mendukung pertumbuhan Lazada di Asia Tenggara," katanya.

Ada dua lisensi yang ditawarkan untuk bank digital penuh, yang dapat melayani semua jenis pelanggan dan membutuhkan modal sebesar 1,5 miliar dolar Singapura atau senilai US$1,1 miliar serta kendali lokal.

Tiga lisensi lainnya adalah untuk bank wholesale, kategori yang diterapkan Ant, di mana perusahaan asing dapat memegang saham mayoritas dan komitmen modal sebesar 100 juta dolar Singapura.

Dua perusahaan lain mengatakan mereka akan mengajukan tawaran sebelum batas waktu Selasa (31/12/2019).

Perusahaan game Razer Inc. telah bekerja sama dengan miliarder Asia sementara raksasa ride-hailing Asia, Grab Holdings Inc. bergabung dengan Singapore Telecommunications Ltd.

Kedua grup tersebut mengincar lisensi penuh.

Menurut laporan oleh Bain & Co., Google dan Temasek Holdings Pte., pasar pinjaman digital Asia Tenggara diperkirakan akan melonjak lebih dari empat kali lipat menjadi US$110 miliar pada tahun 2025.

Upaya Singapura untuk membuka industri perbankan kepada perusahaan-perusahaan teknologi dilakukan serupa dengan di Hong Kong, di mana Ant dan pesaing China lainnya termasuk Tencent Holdings Ltd. memperoleh lisensi awal tahun ini.

Aplikasi pembayaran Ant, Alipay dan mitra e-wallet lokalnya memiliki sekitar 900 juta pengguna aktif tahunan di China dan 1,2 miliar secara global pada Juni, menurut Bloomberg Intelligence.

Langkah lain untuk memperluas jangkauan di luar daratan China termasuk proyek untuk menggunakan teknologi blockchain guna memungkinkan pengiriman lintas batas antara Hong Kong dan Filipina.

Perusahaan tersebut telah berinvestasi di setidaknya delapan operator dompet digital di luar China, termasuk Paytm di India dan Dana di Indonesia.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper