Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ritel Modern di Thailand Larang Penggunaan Kantong Plastik

“Thailand sebelumnya merupakan negara enam besar yang membuang sampah ke lautan. Namun, selama 5 bulan terakhir berhasil turun sampai dengan urutan ke 10 melalui berbagai upaya dan kerjasama dari masyarakat, terimakasih,” katanya.
Diet Kantong Plastik/Antara-Wahyu Putro A
Diet Kantong Plastik/Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam upaya mengurangi sampah plastik, mulai tahun ini 75 peritel modern di Thailand yang tergabung dalam Asosiasi Peritel Thailand (Thai Retailer Association) berhenti menyediakan kantong plastik dalam upaya mengurangi 9 miliar kantong plastik atau atau 20% dari total kantong plastik yang beredar disana setiap tahunnya.

Dikutip dari Reuters pada Kamis (2/1), Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Thailand Varawut Silpa Archa mengatakan upaya tersebut merupakan bagian dari rencana pemerintah setempat yang akan melarang sepenuhnya penggunaan kantong plastik pada 2020 mendatang untuk mengurangi sampah plastik, khususnya yang mengapung di laut.

“Thailand sebelumnya merupakan negara enam besar yang membuang sampah ke lautan. Namun, selama 5 bulan terakhir berhasil turun sampai dengan urutan ke 10 melalui berbagai upaya dan kerjasama dari masyarakat, terimakasih,” katanya.

Lebih lanjut, Varawut mengatakan melalui kampanye yang diikuti oleh pembagian kantong belanja yang bisa digunakan kembali Pemerintah Thailand berhasil menekan pemakaian kantong plastik sampai dengan 2 juta atau atau 5.765 ton pada tahun lalu. Adapun, diketahui 45 miliar kantong plastik digunakan setiap tahun di negara ini sebanyak 18 miliar, atau 40%, oleh pasar lokal dan pedagang kaki lima, 13,5 miliar, atau 30%, oleh toko ritel kecil, dan 30% lainnya oleh toko serba ada (toserba)/department store dan pasar swalayan.

Untuk mendukung upaya pemerintah menekan pemakaian kantong plastik, Asosiasi Peritel Thailand pun tak tinggal diam. Menurut Presiden Asosiasi Peritel Thailand Worawut Oonjai peritel modern yang tergabung dalam asosiasi yang dipimpinnya sejak 4 Desember 2018 hingga 31 Agustus 2019 telah memberikan poin hadiah kepada konsumen yang tidak menggunakan kantong plastik.

Kemudian, pada November 2019 dilanjutkan dengan kampanye “Katakan tidak untuk Kantong Plastik Setiap Hari” dimana sejumlah peritel modern di Negeri Gajah Putih mulai benar-benar berhenti menyediakan kantong plastik di gerainya masing-masing.

Bagaimana dengan di Indonesia? Sejak 1 Maret 2019 Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) telah menerapkan aturan kantong plastik berbayar di setiap gerai ritel modern. Kebijakan kantong plastik tidak gratis ini sesuai dengan harapan pemerintah dimana sampah yang dihasilkan di indonesia sebanyak 64 juta ton per tahun dimana sebesar 70% merupakan sampah plastik. Pemerintah menargetkan dapat mengurangi sampah plastik sebesar 30%.

Setelah penerapan aturan tersebut konsumen mau tidak mau harus membayar minimal Rp.200 per kantong plastik yang mereka gunakan untuk membawa barang belanjaannya dari gerai ritel modern. Aturan tersebut masih berlanjut hingga saat ini dan tidak ada perubahan yang berarti di gerai ritel modern anggota Aprindo yang jumlahnya lebih dari 40.000 gerai.

Namun, salah satu peritel modern di Tanah Air, yaitu PT Lion Super Indo (Super Indo) selain menerapkan aturan kantong plastik berbayar diketahui juga memberikan insentif kepada konsumen yang berbelanja di pasar swalayan itu menggunakan kantong belanja pakai ulang.

Yuvlinda Susanta selaku Head of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo mengatakan untuk mendorong pelanggan rutin menggunakan kantong belanja pakai ulang, Super Indo menjalankan program menarik yaitu pemberian reward atau insentif berupa cashback.

“Cashback tersebut bisa digunakan untuk diskon belanja di Super Indo. Cashback sebesar Rp 200 didapatkan dengan belanja minimal Rp 50.000 dan berlaku kelipatan Rp 100.000,” katanya.

Lebih lanjut, menurut Yuvlinda Super Indo menyediakan beberapa pilihan kantong belanja pakai ulang yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Ada kantong belanja ukuran kecil dan kantong belanja ukuran besar, juga kantong belanja khusus untuk pelanggan yang ingin tampil modis saat berbelanja.

Untuk konsumen yang berbelanja dalam jumlah besar, Yulvinda mengatakan pihaknya menyediakan kardus di setiap kasir yang ada di gerai Super Indo. Adapun, gerai pasar swalayan yang merupakan usaha patungan dari Salim Group dan Ahold Delhaize Belanda itu sudah mengurangi penggunaan kantong plastik sejak 2016 dengan menerapkan aturan kantong plastik berbayar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper