Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erupsi Anak Krakatau: Jarak Lebih dari 2 Km Masih Aman, Tapi Masih Harus Waspada

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan wilayah sekitar pantai yang berjarak lebih dari 2 km dari Anak Gunung Krakatau masih relatif aman untuk dikunjungi saat erupsi, namun masyarakat harus tetap waspada.
Ilustrasi Erupsi/ANTARA-Sigid Kurniawan
Ilustrasi Erupsi/ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA— Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan wilayah sekitar pantai yang berjarak lebih dari 2 km dari Anak Gunung Krakatau masih relatif aman untuk dikunjungi saat erupsi, namun masyarakat harus tetap waspada. 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan walaupun dinyatakan aman, masyarakat tetap diminta waspada dan mengikuti informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan BNPB.

Saat ini, Anak Gunung Krakatau berada pada Status Level II atau waspada dengan rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah. Pada Senin (30/12/2019) dan sampai hari ini, Selasa (31/12/2019), PVMBG melaporkan bahwa Anak Gunung Krakatau mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak atau ± 1.157 m di atas permukaan laut. 

"Dihimbau bagi wisatawan yang akan berlibur ke pantai di sekitar Banten dan Lampung harap mematuhi anjuran PVMBG di atas," ujar Agus melalui siaran pers, Selasa (31/12/2019).

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan bahwa di Selat Sunda, kini BMKG sudah mengoperasikan 12 sensor seismik demi cepatnya info gempa dan warning tsunami. Lalu BMKG juga mengoperasikan 4 radar tsunami dan 7 water level untuk deteksi tsunami.

Ditambah 8 tide gauge oleh BIG, 2 waterlevel ISDL oleh KKP dan 1 Buoy oleh BPPT. Untuk setingkat kawasan Selat Sunda, sistem mitigasi yang dibangun ini dinilai yang paling lengkap, tidak saja di Indonesia, tetapi bahkan dunia. 

"Semua ini diupayakan demi keamanan dan keselamatan masyarakat di Banten dan Lampung, khususnya mereka yang tinggal dan memiliki usaha, serta pariwisarta di sepanjang tepian pesisir Selat Sunda," katanya.

Lebih lanjut, BMKG meminta masyarakat memahami potensi bencana dengan aplikasi InaRISK yang dapat diunduh di Android atau IPhone. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper