Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Korea Selatan dan AS baru-baru ini melakukan latihan simulasi infiltrasi fasilitas musuh menyusul ketegangan hubungan Korea Utara dengan AS.
Foto-foto militer AS yang dilihat oleh Reuters menunjukkan ketegangan dengan Korea Utara meningkat sebelum tenggat waktu akhir tahun.
Pasukan Korea Selatan dan AS terlihat menyerang fasilitas itu dan menggiring seorang lelaki dengan tangan terikat di belakang selama latihan yang digambarkan sebagai latihan pertempuran jarak dekat bersama di sebuah pangkalan militer AS di kota Gunsan, Korea Selatan barat daya pada bulan lalu.
Seorang pejabat Korea Selatan mengatakan latihan itu dirancang sebagai pelatihan operasi penyelamatan sandera sebagai bagian dari latihan kontra-terorisme yang dilakukan setiap triwulan oleh kedua sekutu tersebut. Namun pasukan AS tidak menanggapi permintaan komentar.
Rilis foto-foto yang jarang dilakukan itu keluar menjelang batas waktu akhir tahun yang ditetapkan oleh Pyongyang bagi Washington untuk melunakkan posisinya dalam pembicaraan nuklir yang macet.
Surat kabar Chosun Ilbo Korea Selatan, yang pertama kali melaporkan pelatihan itu, menulis latihan itu dimaksudkan untuk mensimulasikan skenario untuk menangkap eksekutif Korea Utara.
Cuplikan layar video yang sekarang dihapus dari Pentagon menunjukkan seorang pria berseragam militer mirip dengan pemimpin Korea Utara yang roboh akibat tembakan dari salah satu pasukan komando, tulis Chosun Ilbo seperti dikutip Reuters, Selasa (24/12).
Pyongyang di masa lalu menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan berupaya menggulingkan rezimnya dengan "kebijakan bermusuhan" dan menyebut latihan militer bersama mereka sebagai plot untuk "memenggal" kepemimpinannya sekaligus latihan perang.
Korea Selatan di bawah pemerintahan sebelumnya telah merencanakan untuk meluncurkan unit khusus pada tahun 2017 yang ditugaskan untuk "menghapus atau melumpuhkan" komando utama Korea Utara jika terjadi perang.
Ketegangan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir ketika Korea Utara melakukan serangkaian uji coba senjata dan mengobarkan perang kata-kata dengan Presiden AS Donald Trump dalam upaya nyata untuk menegaskan batas waktu akhir tahun.
Pada awal bulan ini, Trump mengatakan Amerika Serikat memiliki hak untuk menggunakan kekuatan militer melawan Korea Utara.
Jenderal Charles Brown, komandan pasukan darat AS di Pasifik Udara Pasifik mengatakan pekan lalu militer AS dapat “membersihkan debu dengan cukup cepat dan siap menggunakan” opsi yang dikembangkannya selama puncak ketegangan pada 2017.