Bisnis.com, JAKARTA - Setidaknya 22 warga sipil, termasuk beberapa anak-anak, tewas di Suriah barat laut ketika pasukan Rusia dan pemerintah melancarkan serangkaian serangan udara, menurut petugas medis sukarela yang beroperasi di daerah yang dikuasai pemberontak.
Pertahanan Sipil Suriah, yang juga dikenal sebagai Helm Putih, mengatakan serangan kemarin menargetkan belasan kota dan desa di distrik Maaret al-Numaan, provinsi Idlib. Akibat serangan itu warga sipil melarikan diri secara massal menuju kamp-kamp pengungsi di dekat Turki.
Ahmed Sheikho, juru bicara Pertahanan Sipil, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sembilan orang terbunuh di kota Tal Mannis, enam orang tewas di Bidama dan lima orang lainnya terbunuh di Maasaran. Satu orang terbunuh di al-Kanayes, sementara satu orang lainnya terbunuh di Maar Shamshah, tambahnya.
Di antara korban tewas di Bidama adalah istri sukarelawan Helm Putih dan tiga anaknya, kata Sheikho seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (18/12/2019).
Pasar di kota pedesaan Maasaran juga dibom dan puluhan orang terluka di seluruh wilayah dalam serangan itu.
Dia mengatakan operasi penyelamatan sedang berlangsung pada Selasa malam.
Baca Juga
Pada April lalu pasukan Pemerintah Suriah dan sekutu meluncurkan serangan darat dan udara di barat laut Suriah, wilayah yang dikuasai pemberontak terakhir di negara itu.
Lebih dari 1.000 warga sipil telah tewas dalam konflik itu, menurut PBB. Sedangkan, ratusan ribu lainnya telah mengungsi sejak eskalasi konflik terjadi.