Bisnis.com, JAKARTA - Banyak cara bisa dilakukan untuk menunjang diplomasi di Pasifik, misalnya dengan pendekatan budaya, ekonomi, dan kuliner.
Kuliner menjadi cara yang dipilih Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya saat berdiplomasi di kawasan Pasifik.
Dikutip dari keterangan tertulis Tantowi, Rabu (11/12/2019), Kedubes di Wellington Selandia Baru beberapa kali mengundang suku Maori atau Iwi, dan Pasifika (sebutan untuk mereka yang berdarah Pasifik) ke Wisma Duta untuk makan siang atau makan malam.
“Menu yang kami sajikan adalah aneka makanan Indonesia yang sesuai dengan lidah mereka. Kita bersyukur Indonesia punya banyak pilihan yang cocok dengan cita rasa masyarakat dunia yang beragam,” katanya.
Menurut Tantowi makanan itu ibarat lagu. Tidak semua lagu, cocok dengan tamu. Sama persis dengan makanan.
Menu yang disajikan saat menjamu suku Maori atau Iwi, dan Pasifika (sebutan untuk mereka yang berdarah Pasifik) di Wisma Duta./Dok. KBRI Wellington
“Disinilah kejelian diuji, jika ingin jamuan yang kita adakan sukses dalam pengertian mereka puas, dan kita berhasil mempromosikan kuliner Indonesia,” terangnya.
Tantowi menyebut bahwa beberapa hari lalu pihaknya mengundang beberapa teman Iwi dan Pasifika yang memiliki posisi penting dan strategis di pemerintah, parlemen, kampus dan dunia usaha.
“ Menyesuaikan lidah mereka yang terbiasa dengan makanan segar yang didominasi oleh sayur, kaya serat, bercitarasa manis, tidak pedas dan berbumbu tebal, kami menyajikan gado-gado, dan gudeg Yogya sebagai makanan utama dan bubur kacang hijau ketan hitam sebagai penutup. Cita rasa Pasifik ini diperkaya dengan kehadiran NZ Pinot Noire dan Souvignon Blanc serta Kopi Arabika dari Jawa Barat,” papar Tantowi.
Hadir dalam jamuan makan malam itu antara lain: Aupito William Sio, (Menteri Urusan Pasifik), Anahila Kanongata'a Suisuiki (Anggota Parlemen dari Partai Buruh), Associate Professor Hon Dame Winnie Laban (Wakil Rektor Victoria University), dan 4 undangan lainnya dari dunia usaha.