Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah upaya untuk melancarkan pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS), China menyatakan akan menindak pelanggaran hak kekayaan intelektual (HKI) dengan menaikkan penalti.
Pemerintah AS ingin China berkomitmen untuk menindak pencurian HKI dan berhenti memaksa perusahaan-perusahaan AS untuk mengungkapkan rahasia perniagaan mereka sebagai syarat untuk melakukan bisnis di Negeri Tirai Bambu.
China pun menyatakan tekadnya untuk mengurangi pelanggaran HKI pada tahun 2022 dan berencana untuk memudahkan para pihak yang terdampak pelanggaran itu menerima kompensasi.
Kedua negara saat ini diketahui tengah berupaya menyelesaikan kesepakatan perdagangan parsial dan meninggalkan isu-isu yang lebih kontroversial untuk diskusi selanjutnya.
Pekan lalu, juru runding perdagangan China mengutarakan rencana negara berekonomi terbesar kedua di dunia ini untuk mereformasi perusahaan negara, membuka sektor keuangan, dan menegakkan hak kekayaan intelektual.
Isu-isu tersebut adalah beberapa dari tuntutan inti pemerintah AS untuk perubahan dalam sistem ekonomi China.
Baca Juga
"Memperkuat perlindungan HKI adalah konten terpenting untuk meningkatkan sistem perlindungan HKI dan juga insentif terbesar untuk meningkatkan daya saing ekonomi China," menurut pernyataan pemerintah China dalam suatu pedoman yang dirilis Minggu (24/11/2019).
“Pemerintah-pemerintah lokal akan diwajibkan untuk menerapkan penguatan HKI,” tambahnya, seperti dilansir melalui Bloomberg.
Pekan lalu, Presiden China Xi Jinping mengatakan bangsanya menginginkan perjanjian perdagangan “fase satu” dengan AS yang didasarkan pada "kesetaraan". Hanya beberapa jam kemudian, Presiden Donald Trump menegaskan ketidaksetujuannya dengan pandangan itu.
“Kesepakatan nanti tidak bisa disamaratakan, karena kami [AS] memulainya dari posisi lebih rendah daripada mereka [China]. Jadi kami harus mendapatkan kesepakatan yang jauh lebih baik,” tegas Trump dalam suatu wawancara dengan Fox News.
Akhir-akhir ini para perunding dari kedua negara telah melakukan pembicaraan berusaha menjembatani perbedaan yang tersisa atas sejumlah isu termasuk janji China untuk membeli produk pertanian Amerika, melindungi hak kekayaan intelektual, dan membuka akses ekonominya lebih jauh untuk perusahaan asing.
Kedua belah pihak telah berupaya keras untuk menyetujui dengan tepat tarif apa yang akan dibatalkan masing-masing pihak sebagai bagian dari langkah awal kesepakatan perdagangan.