Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah menyiapkan pidato untuk Hari Guru Nasional yang dirayakan setiap tanggal 25 November.
Pidato dua lembar yang akan dibacakan besok Senin itu telah diunggah di laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Salinan pidato Nadiem itu pun viral di ranah maya.
Mendikbud menuangkan isi hati untuk para guru yang memiliki tugas berat nan sulit yakni membentuk masa depan bangsa tetapi lebih sering terbentur oleh berbagai aturan.
"Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas," tulis Nadiem dalam pidato itu.
"Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat dikukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan".
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui aku twitter @ganjarpranowo membagikan salinan pidato tersebut. Dia mengajak kepada warganet untuk membaca baik-baik isinya.
"Pidato pak Mendikbud ini 2 lembar... isinya langsung pada persoalan. Kalau dibacakan dalam upacara pasti cepat selesai. Simak baik2 isinya! Apa komentarmu?" tulis Ganjar.
Warganet pun merespons dengan berbagai macam komentar. Mereka mengapresiasi pidato yang singkat dan langsung pada persoalan dan jalan keluarnya. Akun afif menilai terhadap pidato dua lembar tersebut yang dinilainya upacara bakal berlangsung cepat.
"1. Peserta Upacara (siswa) akan seneng karena tidak terlalu lama 2. Isinya lebih mengena dan tidak bertele-tele 3. Kalau pesannya diwujudkan, akan ada perubahan luar biasa di pendidikan kita, Pak."
Dalam pidato itu, Mendikbud juga mengajak para guru melakukan perubahan dengan memulai dari hal kecil. Ada 5 poin yang ditulis Nadiem. Ternyata ini membuat warganet terharu.
"Dari 5 poin perubahan yg diminta, poin ke-4 bikin terharu banget. Krn selama ini siswa yg kurang percaya diri malah dibully, dikucilkan, trs bullying-nya ga dianggap sbg masalah. Semoga semua guru bisa amanah menjalankan 5 pon td." tulis Sasa Truna.
"Membuat terharu pak. Pengetahuan mendasar ttg problem pendidikan justru keluar dari seorang mantan CEO. Ini dobrakan." BudiTyas
"jujur walaupun sy operator madrasah sangat merasakan ini. saking banyaknya administrasi dan laporan membuat waktu guru kurang maksimal. dunia pendidikan sudah saatnya berbenah." tulis Anang Aida.
"Inilah kebijakan yang selama ini kutunggu. Aku bukan guru, aku ayah dari 2 anak yang masih sekoah. Salah satunya disleksia dan butuh penanganan tersendiri. Guru-gurunya paham cara penanganannya, tapi terhalang aturan. Terimakasih Mas Menteri," posting arif b santoso.
PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,
Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.
Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.
Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.
Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.
Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.
Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.
Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.
Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.
Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.
- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas
- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.
Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak
Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuhShalom,Om Santi Santi Santi Om,Namo Buddhaya,Rahayu.
Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nadiem Anwar Makarim