Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Demam Babi Afrika Hantui Pemasok Daging Terbesar China

Demam babi Afrika ditemukan pada 20 babi hutan di provinsi Lubusz barat Polandia bulan ini, berjarak hanya 80 kilometer dari Jerman, negara pemasok babi terbesar di Uni Eropa.
Peternakan babi/Istimewa
Peternakan babi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Wabah penyakit mematikan yang menyerang ternak babi semakin mengancam salah satu pemasok terbesar daging babi ke China.

Demam babi Afrika ditemukan pada 20 babi hutan di provinsi Lubusz barat Polandia bulan ini, berjarak hanya 80 kilometer dari Jerman, negara pemasok babi terbesar di Uni Eropa.

Kementerian Pertanian jerman mengatakan sementara Eropa timur telah bergulat dengan virus ini selama beberapa tahun, kasus-kasus terbaru menunjukkan Jerman "semakin terpapar" terhadap potensi penyebaran.

UE telah menjadi pemasok penting daging babi ke China, yang tengah memacu impor guna mengisi kelangkaan daging yang disebabkan oleh wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.

Ancaman wabah semakin terbuka jika virus menyebar ke produsen utama di UE, dan kasus-kasus di Polandia baru-baru ini mengikuti kasus serupa di Belgia sejak tahun lalu.

“Virus ini melonjak lebih jauh dan lebih cepat daripada yang orang duga," kata Rupert Claxton, direktur perdagangan daging di konsultan Gira yang berpusat di Prancis.

"Hilangnya pasar China akan menjadi bencana bagi industri daging babi Eropa jika wabah yang lebih besar mendorong pembatasan luas pada ekspor,” katanya, seperti dikutip Bloomberg.

Pasar Daging Babi UE

Data Komosi Eropa mencatat ekspor daging babi UE ke China mencapai 1,5 juta ton dalam sembilan bulan pertama tahun ini, melonjak 55 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Lonjakan ekspor ini mendorong harga babi ke level tertinggi enam tahun terakhir, dan China membeli hampir semuanya,” kata Tim Koch, analis pasar di AMI.

Belum ada kasus yang ditemukan di Jerman, dan sementara itu belum ada tindakan yang akan diambil China jika wabah menyebar ke Jerman. Peternak di Eropa ragu-ragu untuk mengembangkan ternak meskipun permintaan meningkat, sebagian di tengah kekhawatiran wabah penyakit.

Eropa Barat sejauh ini berhasil membatasi penyebaran virus. Belgia telah melaporkan babi hutan yang terinfeksi sejak tahun lalu, tetapi kasus belum mencapai peternakan domestik atau negara-negara terdekat. Spanyol, pemasok utama di UE lainnya, juga masih bebas dari penyakit.

Untuk saat ini, ancaman terbesar ada di Eropa timur. Otoritas dokter hewan Polandia membangun pagar dan melakukan lebih banyak pencarian di wilayah yang terkena dampak. Negara-negara termasuk Rumania, Ukraina, dan Bulgaria juga mengalami wabah, dan Serbia dan Slovakia melaporkan kasus pertama mereka tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper