Bisnis.com, JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hubungan Luar Negeri Bahtiar Effendy meninggal dunia sekitar pukul 00.00 Kamis dini hari, 21 November 2019. Almarhum Bahtiar Effendy meninggal saat sedang menjalani perawatan di ICU RSIJ Cempaka Putih.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2010 Prof. Din Syamsuddin, Bahtiar Effendy merupakan sosok cendekiawan sejati.
"Bahtiar Effendy merupakan sosok cendekiawan sejati. Dia pembaca dan penulis" kata Din Syamsuddin melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Almarhum, menurut Din, merupakan sahabat karibnya sejak menempuh pendidikan di Fakultas Ushuluddin IAIN, yang saat ini berganti nama menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, hingga keduanya sama-sama melanjutkan studi ke Amerika Serikat pada 1986.
Mereka kemudian sama-sama mewakili pemuda Indonesia pada Konferensi Dunia Agama untuk Perdamaian di Nairobi pada 1984.
"Sejak itu kami bersahabat seperti saudara sendiri," ujar Din.
Baca Juga
Din Syamsudin menganggap pendiri sekaligus dekan pertama FISIP UIN Jakarta itu sebagai teman sehati, teman berdiskusi dan berdebat.
"Saya pula yang mengajaknya bergabung dan aktif di Muhammadiyah hingga akhir hayatnya," kata Din.
Komitmen almarhum terhadap kepentingan umat Islam, kata Din, sangat kuat sehingga dia geram jika ada perlakuan yang tidak adil terhadap umat Islam.
Sebagai muhajirun di Muhammadiyah atau seseorang yang berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama, yang merupakan Bendahara NU di Ambarawa, almarhum menerima Muhammadiyah secara sejati dan cenderung fanatik.
Almarhum terpilih sebagai anggota PP Muhammadiyah Periode 2015-2020 sebagai Ketua yang membidangi Hubungan dan Kerja sama Luar Negeri hingga akhir hayatnya.
Menurut Din, almarhum Bahtiar Effendy akan dimakamkan di Depok.
"Setelah zhuhur, di pemakaman dekat rumahnya di Depok," kata Din melalui pesan WhatsApp.
Informasi tersebut, kata Din, diterima dari putri Bahtiar Effendy, Atia Ajani.
"Mohon doa semoga Allah SWT melimpahkan husnul khatimah atas almarhum, maghfirah, rahmah dan jannahNya," kata Din.
Profesor Bahtiar Effendy yang lahir di Ambarawa, Jawa Tengah pada tanggal 10 Desember 1958, memegang dua gelar tingkat Master untuk Kajian Asia Tenggara dan Ilmu politik. Dia dikenal aktif di kalangan akademik dan kerap menulis di berbagai media massa.
Bahtiar lulus sebagai Sarjana Ilmu Perbandingan Agama dari IAIN (sekarang UIN) Jakarta sekaligus pemegang PhD Ilmu Politik dari Ohio State University, Amerika Serikat.