Bisnis.com, MAGELANG - Peserta Borobudur Marathon dikejutkan dengan kehadiran Spiderman dan Batman sesaat sebelum start.
Mamun, begitu bendera start dikibarkan, dua superhero itu ternyata tidak ikut lari melainkan berjalan santai menuju pelataran Candi Borobudur.
Spiderman dan Batman pun mulai beraksi. Bersama superhero lainnya, mereka memasang kanvas dan mulai menggoreskan cat warna-warni.
Ternyata, pemakai kostum super hero itu adalah seniman lukis yang sehari-hari menunjukkan kebolehannya di kawasan Candi Borobudur.
Easting Medi, salah satu seniman, mengatakan kemunculan para pelukis dengan kostum unik merupakan inisiatif pribadi.
"Aksi ini untuk merespon event yang sangat besar di lingkungan kami. Ikut bergabung dengan cara kami," ujarnya, Minggu (17/11/2019).
Medi yang mengenakan kostum Spiderman itu turun ke lokasi Borobudur Marathon bersama 14 seniman lainnya dari Magelang. Mereka menyuguhkan karya-karya mereka masing-masing. Selain pelukis juga ada penyair, pematung, dan serta desainer.
Menurut pria asli Borobudur itu, beberapa tetangganya juga menyiapkan pertunjukan-pertunjukan kecil.
"Ini lukisan Archa Buddha. Ini di belakangnya saya gambarkan pada pelari yang datang dari banyak negara," katanya.
Atraksi unik para seniman mendapat apresiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurut Ganjar, cara-cara seperti itulah yang berhasil membuat Borobudur Marathon diingat para pelari.
"Ternyata masyarakat memang menginginkan sesuatu dan suasana yang baru. Bukan hanya berlari tapi melihat pemandangan, ketemu sesuatu yang unik. Gimmick-gimmick seperti ini yang penting," kata Ganjar.
Keunikan Borobudur ditambah pengemasan acara yang menarik membuat event Borobudur semakin istimewa.
Tidak heran tahun ini jumlah peserta mencapai 10.900 orang, termasuk 350 pelari internasional dari 35 negara.
"Lokasinya istimewa, tingkat keterkenalan, gimmick-gimmick menarik dan hadiahnya sangat menarik para pelari. Bahkan tiga bulan sebelum pelaksanaan semua tempat penginapan penuh bahkan sudah masuk ke rumah. Balkondes juga penuh. Sekarang mereka juga bergeser ke daerah lain, termasuk Yogyakarta," katanya.
Ganjar berharap ke depan Borobudur Marathon bisa masuk sebagai event mayor marathon dunia seperti Boston Marathon, Berlin, Tokyo dan lainnya.
"Makin hari makin naik. Sekarang 35 negara ikut. Kita dorong lebih menarik maka harus promo ke Boston, Berlin, Tokyo dan lainnya yang sudah punya nama besar marathon," katanya.