Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luncurkan Streaming Berbayar, Valuasi Disney Lampaui Netflix Dua Kali Lipat

Persaingan industri layanan streaming berbayar semakin sengit dengan kehadiran sejumlah pendatang baru, salah satunya adalah Disney+, layanan yang diluncurkan Walt Disney Co. pada Selasa (12/11/2019).
Seorang pria melihat layar handphone saat melintas di depan layar iklan Disney+, layanan streaming Walt Disney di New York City Amerika Serikat, Selasa (12/11/2019)/Reuters-Brendan McDermid
Seorang pria melihat layar handphone saat melintas di depan layar iklan Disney+, layanan streaming Walt Disney di New York City Amerika Serikat, Selasa (12/11/2019)/Reuters-Brendan McDermid

Bisnis.com, JAKARTA - Persaingan industri layanan streaming berbayar semakin sengit dengan kehadiran sejumlah pendatang baru, salah satunya adalah Disney+, layanan yang diluncurkan Walt Disney Co. pada Selasa (12/11/2019).

Valuasi Disney kini berada pada US$268 miliar, dua kali lipat dari valuasi Netflix Inc., berkat lonjakan optimisme pasar di tengah meningkatnya persaingan pada industri modern ini.

Saham Disney meningkat 7,4%, sebuah rekor baru, pada Rabu (13/11), waktu perdagangan setempat, setelah melaporkan bahwa ada 10 juta pengguna yang berlangganan layanan Disney+.

Dilansir melalui Bloomberg, Netflix justru mengalami penurunan valuasi ke kisaran US$124 miliar dari rekor US$182,1 miliar pada Juli 2018, di tengah melambatnya pertumbuhan pendapatan dan meningkatnya persaingan.

Rival Netflix lainnya, Comcast Corp., kini memliki valuasi sebesar US$206 miliar.

"Kenaikan valuasi Disney turut didorong oleh akuisisi bisnis hiburan milik 21st Century Fox Inc. senilai US$71 miliar. Kesepakatan itu rampung pada bulan Maret," dikutip melalui Bloomberg, Kamis (14/11).

Disney + adalah upaya ambisius perusahaan media massa multinasional itu untuk bersaing dengan Netflix dan rival daring lainnya.

Layanan yang dipatok dengan harga US$7 per bulan mencakup akses ke ratusan film dan acara TV dari konten yang diproduksi Pixar, Marvel, hingga "Star Wars", yang berada di bawah bendera Disney.

Disney menghabiskan US$1 miliar pada tahun pertama untuk pemrograman konten original.

Perusahaan yang berbasis di Burbank, California ini mengungkapkan bahwa di masa depan hanya mereka akan memperbarui jumlah pelanggan secara kuartalan.

Disney diketahui melakukan kerja sama pemasaran dengan Verizon Communications Inc., yang memberikan akses kepada 19 juta pelanggan telepon dan internetnya layanan Disney+ gratis selama satu tahun.

Disney tidak mengatakan berapa persentase pelanggan Verizon, yang mendapatkan layanan gratis, dari 10 juta pengguna di awal debutnya, meskipun perusahaan menyatakan bahwa Verizon membayar tarif grosir untuk akses tersebut.

Sebuah perusahaan tracking independen, Apptopia, memperkirakan bahwa Disney+ telah diunduh sebanyak 3,2 juta kali dalam 24 jam pada perangkat seluler Apple dan Android.

"Pengguna Disney+ menghabiskan waktu 1,3 juta jam menggunakan layanan tersebut, lebih tinggi dari Prime Video Amazon.com, namun jauh lebih rendah dari 6 juta jam yang dihabiskan pengguna Netflix," ujar Apptopia.

Menurut catatan dari analis Wedbush Securities, Dan Ives, minat awal yang kuat dapat membantu Disney mencapai target 60 juta hingga 90 juta pelanggan di seluruh dunia untuk layanan ini, dua tahun lebih awal dari target awal 2024.

Netflix, sementara itu, dapat kehilangan sebanyak 10% pelanggannya yang terpikat pada layanan saingan seperti Disney + dan Apple Inc. yang diluncurkan awal bulan ini.

"Kami percaya ada ruang bagi konsumen untuk menambahkan 1-2 layanan streaming ke dalam anggaran bulanan hiburan mereka karena adanya tren memutus langganan TV kabel yang akan terus berlangsung hingga 2020," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper