Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang P. S. Brodjonegoro menyatakan riset dan inovasi di bidang kesehatan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah.Hal itu lantaran manfaatnya dapat dirasakan langsung masyarakat.
Menurut Bambang pengembangan sumber daya manusia unggul salah satunya adalah manusia yang sehat. Untuk itu, harus dijaga dan disiapkan pelayanan kesehatannya yang prima. Selain itu, pelayanan kesahatan juga harus terjangkau baik akses maupun harga oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dia mengungkapkan saat ini bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan yang digunakan di rumah sakit Indonesia sebagian besar masih berasal dari luar negeri.
Oleh karena itu, dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, mendorong lembaga riset dan perguruan tinggi Indonesia memperkuat riset dan inovasi di bidang kesehatan. Alhasil, dapat produk obat-obatan dan alat kesehatan dapat diproduksi di dalam negeri.
"Kita masih mengimpor sekitar 90 % bahan baku obat untuk memenuhi perbaikan pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu melakukan perubahan paradigma pembangunan kedepan dengan SDM yang unggul," kata Bambang dalam keterangan resminya, Senin (11/11/2019).
Dia menjelaskan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi kedokteran dan obat yang sangat cepat yang menuntut kesiapan SDM dan fasilitas pelayanan kesehatan di dalam negeri.
Selain itu, kata dia, daya saing dan kemandirian industri farmasi serta industri alat kesehatan Indonesia sebagai penopang utama penyediaan obat dan alat kesehatan dalam negeri perlu ditingkatkan.
"Inovasi tidak dilaksanakan sendiri-sendiri, akan tetapi harus dilakukan melalui sinergi antara semua stakeholders nasional antara lain Akademisi, Bisnis dan Pemerintah atau biasa disebut Triple-Helix," jelasnya.