Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China dan Prancis Tandatangani Kesepakatan senilai US$15 miliar

Kesepakatan yang dicapai meliputi bidang aeronautika, energi dan pertanian, termasuk persetujuan untuk 20 perusahaan Prancis untuk mengekspor unggas, daging sapi, dan babi ke China.
Presiden Prancis Emmanuel Macron./Reuters
Presiden Prancis Emmanuel Macron./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat pemerintah China mengabarkan bahwa Beijing dan Paris telah menandatangani kontrak senilai US$15 miliar bertepatan dengan kunjungan Presiden Emmanuel Macron.

Kesepakatan yang dicapai meliputi bidang aeronautika, energi dan pertanian, termasuk persetujuan untuk 20 perusahaan Prancis untuk mengekspor unggas, daging sapi, dan babi ke China.

"Kedua belah pihak juga setuju untuk memperluas protokol ekspor unggas yang dicapai tahun ini dengan menambahkan bebek, angsa, serta olahan foie gras," menurut pernyataan resmi dari kantor kepresidenan Prancis, dikutip melalui Reuters, Rabu (6/11/2019).

Macron tiba di China sejak Senin (6/11/2019) dan dijadwalkan kembali pada Rabu (6/11/2019) malam.

Dari sisi industri energi, kesepakatan yang dicapai kali mencakup nota kesepahaman antara Beijing Gas Group dan perusahaan listrik Prancis, Engie, untuk berkolaborasi dalam terminal dan penyimpanan gas alam cair di Tianjin bagian utara.

Di antara kesepakatan lainnya, perusahaan minyak Prancis, Total, akan membentuk usaha patungan (joint venture) dengan Grup Shenergy China untuk mendistribusikan LNG menggunakan truk di Delta Sungai Yangtze.

Kedua negara juga berencana untuk mencapai kesepakatan pada akhir Januari tentang biaya dan lokasi fasilitas pemrosesan ulang bahan bakar nuklir yang akan dibangun oleh Orano, yang sebelumnya dikenal sebagai Areva.

Rencana sebelumnya untuk membangun pabrik di Lianyungang, provinsi Jiangsu, China timur, dibatalkan menyusul protes dari berbagai pihak.

Secara terpisah, kantor berita China, Xinhua, mengatakan Beijing akan mendukung pembelian pesawat Airbus oleh perusahaan China.

Xinhua mengungkapkan bahwa kedua negara sepakat bekerja sama untuk mendorong program penyelesaian dan pusat pengiriman model A350 produksi Airbus, serta meningkatkan investasi oleh perusahaan tersebut di China.

"China dan Prancis berharap dapat meningkatkan kerja sama, khususnya di sektor helikopter serta pada mesin pesawat terbang dan pelatihan pilot," tulis Xinhua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper