Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag AS Wilbur Ross Bertemu PM China di Sela-sela KTT Asean

Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross disebut-sebut bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di sela-sela KTT Asean di Bangkok pada Senin (4/11/2019) waktu setempat.
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross/REUTERS
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross/REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross disebut-sebut bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di sela-sela KTT Asean di Bangkok pada Senin (4/11/2019) waktu setempat.

Menurut sumber terkait, pertemuan itu terjadi beberapa jam setelah Ross, dalam suatu forum bisnis, mengungkapkan bahwa pemerintah AS telah selangkah lebih maju dalam "Fase Satu" kesepakatan perdagangan dengan China.

Sebelumnya, pada Minggu (3/11/2019), Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa sebuah perjanjian perdagangan, jika sudah diselesaikan, akan ditandatangani di suatu tempat di AS.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada Minggu, Ross mengutarakan optimisme bahwa AS akan membuat perjanjian awal dengan China bulan ini sebelum mengupayakan fase tambahan.

Ross juga mengatakan lisensi bagi perusahaan-perusahaan AS untuk menjual komponen-komponen ke Huawei Technologies akan segera keluar dalam waktu dekat.

Ia menyebut perjanjian “Fase Satu” sangat rumit dan mengatakan pemerintah AS memastikan bahwa masing-masing pihak memiliki pemahaman yang benar dan jelas, terperinci tentang apa yang telah disepakati.

“Kami dalam kondisi yang baik, kami membuat kemajuan yang baik, dan tidak ada alasan alami mengapa hal itu tidak mungkin terjadi. Tapi apakah ini (nanti) akan sedikit tergelincir, siapa tahu. Selalu ada kemungkinan,” tutur Ross, seperti dikutip dari Bloomberg.

Pada Jumat (1/11/2019), tim perunding AS dan China melakukan pembicaraan melalui sambungn telepon dan menggambarkan diskusi itu berlangsung "konstruktif".

Kemudian pada Sabtu (2/11), media pemerintah China mengulangi tuntutan inti yang diajukan pemerintah Tiongkok, termasuk penghapusan seluruh tarif impor.

Kesepakatan itu akan menyebabkan China meningkatkan pembelian produk-produk pertanian AS, menjaga stabilitas nilai tukar yuan, dan membuka akses pasar layanan keuangan kepada perusahaan-perusahaan Amerika.

Sebagai imbalannya, pemerintah China menginginkan agar AS menghapus tarif impor baru yang mulai berlaku 15 Desember untuk sejumlah barang-barang termasuk ponsel pintar.

Di sisi lain, Ross tetap tidak berkomitmen mengenai apakah pemerintahan Trump akan menunda pengenaan tarif baru terhadap barang-barang asal China Desember.

Dia juga mengatakan tahap lebih lanjut dari kesepakatan itu akan bergantung pada hal-hal yang melibatkan legislasi di pihak China dan mekanisme penegakan hukum.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper