Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara-Negara Asia Tenggara Berkomitmen Tanda Tangani RCEP pada 2020

Hal tersebut disampaikan oleh pemerintah Thailand selaku tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada akhir pekan ini di Bangkok, melalui Perdana menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dalam sambutannya, Minggu (3/11/2019).
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Sekjen PBB Antonio Guterres (keempat kiri) di sela-sela KTT ke-35 Asean di Bangkok, Thailand, Sabtu (2/11/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Sekjen PBB Antonio Guterres (keempat kiri) di sela-sela KTT ke-35 Asean di Bangkok, Thailand, Sabtu (2/11/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Thailand menyatakan bahwa negara-negara Asia Tenggara berkomitmen untuk menandatangani  Regional Comprehensive Economic Partnership atau RCEP pada 2020.

Hal tersebut disampaikan oleh pemerintah Thailand selaku tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada akhir pekan ini di Bangkok, melalui Perdana menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dalam sambutannya, Minggu (3/11/2019).

Dilansir dari Reuters, pemerintah Thailand menyampaikan bahwa sepuluh negara Asean berkomitmen untuk menandatangani Perjanjian RCEP pada Februari 2020. Pakta tersebut digadang-gadang dapat menjadikan Asean sebagai blok perdagangan terbesar di dunia.

“Ini akan secara signifikan berkontribusi pada sistem perdagangan internasional yang terbuka, inklusif, serta berdasarkan aturan dan perluasan rantai pasok,” ujar Prayuth, dilansir dari Reuters.

Pelemahan kondisi perekonomian akibat perang dagang Amerika Serikat–China turut menjadi motor pendorong untuk negara-negara Asean mencapai kesepakatan. Kondisi tersebut menekan pertumbuhan ekonomi regional ke level terendah dalam lima tahun.

Pernyataan pemerintah Thailand tersebut menimbulkan respon beragam dari beberapa negara. Misalnya, Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa kerja sama tersebut dapat mendorong pengembangan perekonomian regional.

"Kesimpulan awal dari negosiasi RCEP akan meletakkan dasar bagi integrasi ekonomi Asia Timur," dikutip dari keterangan resmi, yang dirilis usai Perdana Menteri Li Keqiang bertemu dengan para pemimpin Asia Tenggara.

Perdana Menteri India Narendra Modi bahkan tidak menyebutkan pembicaraan RCEP dalam pidato pembukaannya pada pertemuan dengan para pemimpin Asia Tenggara. Sebaliknya, dia hanya berbicara tentang meninjau kembali perjanjian perdagangan antara Asean dan India.

Salah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri India menyampaikan kepada Reuters bahwa terdapat kekhawatiran atas potensi banjir impor dari China akibat pakta tersebut.

Adapun, negara-negara Asia Tenggara berharap setidaknya perjanjian sementara dapat diumumkan pada Senin (4/11/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper