Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Minta Menteri Agama Urusi Radikalisme, Bukan Cadar

Anggota DPR dari fraksi PKB, Yaqut Cholil Qoumas meminta Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi fokus mengurus hal-hal yang bersifat substansial, bukan urusan cadar.
Yaqut Cholil Qoumas (tengah) memperkenalkan anggota GP Ansor saat pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/1/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Yaqut Cholil Qoumas (tengah) memperkenalkan anggota GP Ansor saat pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/1/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota DPR dari fraksi PKB, Yaqut Cholil Qoumas meminta Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi fokus mengurus hal-hal yang bersifat substansial, bukan urusan cadar.

Menurutnya, urusan pemakaian cadar merupakan hal yang kasat mata dan dapat dilihat, sedangkan masalah radikalisme dan terorisme bukan soal penampakan, tetapi soal ideologi.

“Lebih baik Menteri Agama ngurusin yang substansial saja deh, urus dulu soal ideologi itu. Nanti kalau memang secara ideologis berkaitan antara radikalisme dan terorisme itu berkaitan dengan cadar, baru lah dibuat perturan,” kata Yaqut yang juga Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor menjawab pertanyaan wartawan di Gedung DPR, Kamis (31/10/2019).

Tanggapan itu disampaikannya terkait rencana Menag Fachrul Razi melarang pengguna niqab atau cadar untuk masuk ke instansi milik pemerintah. Alasannya keamanan menyusul peristiwa penusukan mantan Menkopolhukam Wiranto.

Memang kata Fachrul, rencana tersebut masih dalam kajian, namun aturan pelarangan pengguna cadar sangat mungkin direkomendasikan Kemenang atas dasar alasan keamanan.

“Memang nantinya bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kita tidak melarang niqab, tapi melarang untuk masuk instansi-instansi pemerintah, demi alasan keamanan. Apalagi kejadian Pak Wiranto yang lalu,” kata Fachrul dalam Lokakarya Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid di Jakarta, Rabu (30/10).

Fachrul menyampaikan pihaknya sedang mengkaji hal tersebut untuk ditetapkan melalui peraturan menteri agama. Namun ia menegaskan tak pernah berpikir untuk melarang penggunaan cadar.

Lebih lanjut Yaqut Cholil menyatakan, banyak juga orang memakai cadar itu dari kalangan moderat cara berpikirnya. Memakai cadar tetapi bukan radikal.

Makanya akan merepotkan, jika ada aturan pelarangan pengguna cadar pada hal tidak ada hubungannya dengan radikalisme dan terorisme. Dia mengingatkanbahwa niqab adalah budaya Arab, bukan Islam.

Karena itu sah saja kalau ada budaya Arab seperti pemakaian cadar di Indonesia, apalagi keturunan Arab pun ikut serta berjuang pada kemerdekaan Indonesia, katanya.

“Sah-sah saja kalau ada budaya Arab, seperti juga ada budaya Cina, Jawa dan budaya lainnya. Sebaiknya saling menghargai. Itu lebih penting,” kata Yaqut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper