Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Idham Aziz Cocok dengan Portofolio Jokowi untuk Jaga Iklim Investasi

Komjen Pol Idham Aziz menjalani uji kelayakan dan kepatutan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Ketua Komisi III DPR Herman Hery (keempat kiri depan) bersama sejumlah anggota berfoto dengan Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Aziz (keempat kanan depan) di kediaman pribadi Idham Azis di Jakarta, Rabu (30/10/2019)./Antara
Ketua Komisi III DPR Herman Hery (keempat kiri depan) bersama sejumlah anggota berfoto dengan Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Aziz (keempat kanan depan) di kediaman pribadi Idham Azis di Jakarta, Rabu (30/10/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Komjen Pol Idham Aziz menjalani uji kelayakan dan kepatutan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dia adalah calon tunggal Kepala Polri menggantikan Jenderal Pol Tito Karnavian yang menjadi Menteri Dalam Negeri. 

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Arteria Dahlan mengatakan bahwa keputusan Presiden Joko Widodo mengajukan Idham sebagai calon kapolri adalah keputusan yang tepat. Secara formil dan materil, Idham memiliki integritas, kompetensi, dan kepemimpinan yang layak.

“Saya juga melihat secara jenjang kepangkatan dan karier maupun masa bakti beliau juga sudah terkonfirmasi, sehingga sangat tidak relevan kalau ada pihak-pihak yang menyatakan bahwa penunjukan beliau cacat administrasi,” katanya melalui pesan instan, Rabu (30/10/2019).

Arteria menjelaskan bahwa ada beberapa alasan kuat mengapa Idham cocok menjadi kapolri. Kabareskrim dianggap terbukti dan teruji dalam mengemban tugas, visi, dan misi Jokowi khususnya cipta kondisi, pemeliharaan stabilitas, serta keamanan dalam negeri. 

Idham memiliki latar belakang karir yang hampir mirip dengan Tito. Selain itu dia adalah sosok pekerja keras, pekerja cerdas, dan tegas. 

Arteria menambahkan Idham memiliki modal dasar luar biasa, yakni komunikasi yang sangat baik dengan tidak hanya dengan pimpinan, tapi juga hampir semua anggota Komisi III 

“Konsistensi beliau dalam pemberantasan terorisme, gerakan radikalisme berbasis SARA dan komitmen atas kepastian hukum sangat cocok dengan portofolio Pak Jokowi dalam bidang politik, hukum dan keamanan, utamanya guna menciptakan situasi yang kondusif bagi investasi dan kerukunan hidup beragama,” jelasnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper