Bisnis.com, JAKARTA – China menawarkan keringanan bagi pengolah kedelai dan internasional dengan pembebasan tarif impor impor hingga 10 juta ton untuk kedelai asal AS, menurut sumber yang mengetahui rencana ini.
Namun, keringanan tersebut gagal memicu pembelian langsung pada hari Selasa (22/10) karena harga AS masih terlalu tinggi, menurut pedagang ekspor AS. Kondisi pasar terus menentukan pembelian China dalam beberapa pekan terakhir meskipun ada jaminan dari Presiden AS Donald Trump akan gelombang penjualan yang akan terjadi.
Kuota impor kedelai AS ditawarkan kepada produsen milik negara, swasta, dan rumah perdagangan internasional utama dengan pabrik pemrosesan di China pada pertemuan yang digagas oleh lembaga pemerintah, kata sumber tersebut. Keringanan ini adalah untuk pengiriman AS hingga Maret.
Tawaran untuk kedelai AS yang dikirim ke China sekitar 15 sen per gantang di bawah penawaran eksportir pada Selasa sore, kata seorang broker AS, perbedaan yang cukup besar diperkirakan menjadi sebab penjualan tidak segera terjadi.
"Harga agak terlalu tinggi untuk bergerak saat ini," kata broker, seperti dikutip Reuters.
Namun, eksportir berebut untuk kedelai yang dikirim ke terminal pengiriman Gulf Coast akhir tahun ini untuk mengantisipasi pembelian yang akan datang, dengan permintaan untuk kedatangan November dan Desember naik 4 hingga 6 sen per gantang, kata para pedagang.
Baca Juga
Pertemuan lembaga pemerintah China diadakan setelah Trump mengatakan daalm pembicaraan perdagangan awal bulan ini bahwa China telah setuju untuk membeli produk pertaninan AS hingga US$50 miliar setiap tahun.
Namun, pada pekan selanjutnya, China membeli setidaknya delapan kargo atau 480.000 ton senilai US$173 juta kedelai dari Brasil dan menjauhi pasar AS, kata para pedagang kepada Reuters.
“Pembeli Cina telah membeli banyak kedelai Brasil. Pemerintah mengirim pesan kepada importir untuk memperhatikan gambaran besarnya,” kata salah satu sumber yang menjelaskan masalah tersebut.