Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan yang ingin mencari pengembalian keuangan yang lebih baik harus mempertimbangkan mempekerjakan perempuan untuk mengisi jabatan Chief Financial Officer (CFO).
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (22/10/2019), sebuah studi oleh S&P Global Market Intelligence menunjukkan bahwa perusahaan dengan CFO wanita lebih untung dan menghasilkan kinerja saham yang lebih baik.
Dalam 24 bulan pertama penunjukan CFO wanita, perusahaan melihat rata-rata peningkatan laba 6 persen dan return saham 8 persen lebih baik, dibandingkan dengan kinerja di bawah CFO sebelumnya yang merupakan seorang pria.
Para wanita tersebut menghasilkan US$1,8 triliun dari keuntungan kumulatif tambahan. Adapun dalam penelitian ini, para peneliti mengamati 6.000 perusahaan pada Russell 3000 Index selama 17 tahun terakhir.
Direktur Senior Penelitian Kuantitatif di S&P Global Daniel Sandberg mengatakan, salah satu alasan CFO wanita mungkin mengungguli rekan-rekan pria mereka adalah karena mereka berpegang pada standar yang lebih tinggi.
"Standar sedikit lebih tinggi untuk wanita," katanya.
"Hasilnya adalah bahwa kelompok laki-laki yang merupakan pesaing untuk posisi eksekutif sedikit over-fishing, dan kontingen perempuan kurang dimanfaatkan," lanjutnya.
Penelitian menemukan pria lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan dalam pekerjaan CFO, yakni sekitar 6,5 banding 1.
Investor termasuk BlackRock dan S&P Global telah menuntut lebih banyak kesetaraan gender di dewan perusahaan. Setengah angkatan kerja merupakan wanita, namun hanya sekitar 5 persen yang menduduki jabatan CEO di perusahaan terbesar dan hanya seperempat diantaranya yang duduk di kursi dewan perusahaan.
Perusahaan yang mempekerjakan seorang wanita sebagai CFO memiliki sekitar dua kali lebih banyak direktur perempuan. Sandberg menuturkan setelah merekrut seorang CEO wanita, dewan perusahaan tersebut cenderung meningkatkan keragaman dalam 2 tahun setelah itu.