Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat : Pidato Jokowi Ada yang Keliru dan Agak Berbahaya

Presiden Joko Widodo baru saja menyampaikan pidatonya setelah resmi dilantik untuk periode keduanya. Setidaknya Jokowi menyampaikan lima fokus yang dilakukan lima tahun kedepan.
Presiden Joko Widodo mengucapkan sumpah saat dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo mengucapkan sumpah saat dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Antara/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo baru saja menyampaikan pidatonya setelah resmi dilantik untuk periode keduanya. Setidaknya Jokowi menyampaikan lima fokus yang dilakukan lima tahun kedepan.

Pakar Hukum Pidana Abdul Fickar Hadjar mengungkapkan bahwa terdapat hal keliru yang disampaikan Jokowi dalam pidatonya. Salah satunya adalah Jokowi menyebut berorientasi terhadap hasil, bukan proses.

"Ya ini menurut saya ada pernyataan yang keliru dan agak berbahaya sebagai kepala negara. Dengan menyebut yang penting hasil bukan proses," kata Fickar kepada Bisnis, Minggu (20/10/2019).

Menurut dia, dalam konteks pemberantasan korupsi pernyataan tersebut bisa sangat melemahkan. Pasalnya, seolah hasil adalah hal yang utama tanpa melihat bagaimana prosesnya.

Lebih jauh, Fickar menilai, ungkapan tersebut adalah sifat permisiv terhadap korupsi. Untuk, itu ia meminta kepada Jokowi agar segera meralat pidatonya.

"Ini bisa menjadi jalan "permisivitas korupsi". karena itu Presiden harus meralat dan menjelaskan pikirannya agar Indonesia ke depan tidak menjadi sesat," katanya.

Terlebih, Fickar menganggap bahwa penegakan hukum dan agenda antikorupsi bukan menjadi fokus pemerintahan Jokowi lima tahun kedepan. Hal itu lantaran dua aspek tersebut tidak disinggung dalam pidatonya.

"Sulit mengatakan tidak, karena tidak sedikitpun diiksi pemberantasan korupsi disebutnya, bahkan justru terkesan menegasi [mengingkari] proses yang justru menentukan hasil. Padahal "korupsi" itu ada di wilayah proses," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper