Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia menggelar Tradisi Purna Tugas untuk menghormati Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang akan meninggalkan jabatannya pada Sabtu (19/10/2019).
Dalam kesempatan itu, Wapres JK juga memberikan kata sambutan sekaligus berpamitan dengan Kapolri Tito Karnavian dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin. Menurutnya, tidak ada negara di dunia ini yang bisa maju tanpa didukung kondisi yang aman dan tertib.
"Karena itu, saya berterima kasih kepada jajaran Kepolisian RI yang telah menjaga dan melayani masyarakat secara baik di negara ini," katanya di Auditorium Mutiara, PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2019).
JK merasa bersyukur karena mendapatkan apresiasi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Menurutnya, semua pihak memiliki tujuan sama yaitu memajukan Indonesia. Meski demikian, dia sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna.
Dia mengaku mengenal banyak petugas kepolisian yang bekerja dengan sangat baik di lapangan. Apalagi, JK acap kali turun ke daerah-daerah untuk memantau langsung dan menyelesaikan gejolak yang ada di masyarakat.
Seperti yang digambarkan Kapolri, JK mengatakan sangat sulit menangani konhttps://kabar24.bisnis.com/read/20191018/15/1160615/indonesia-aid-diluncurkan-wapres-jk-harapkan-indonesia-diplomasi-tangan-di-atasflik di lapangan. Tanpa adanya TNI dan Polri, keamanan bangsa ini tidak bisa dicapai.
Baca Juga
"Pengalaman saya seperti itu, misalnya di tempat tempat Poso. Pak Tito, saya ketemu di daerah juga banyak perwira saya kenal di lapangan yang sulit seperti itu. Karena itu semua terlaksana dengan hubungan yang baik," jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, dewasa ini kejahatan atau ketertiban sangat terkait dengan perkembangan teknologi. Polri yang sekarang tidak sama dengan polisi era tahun 50-an atau 70-an. Polri sekarang sangat modern dan bisa menggunakan berbagai macam teknologi untuk menganggulangi kejahatan dan terorisme.
JK menegaskan tidak ada negara di dunia yang bisa dengan cepat dan tanggap menangani terorisme dibandingkan Polri.
"Memang kita mempunyai korban-korban bom dimana mana, tapi sekiranya layanan tanpa kegiatan tanpa upaya Polri akan jauh lebih banyak lagi teroris. Itu kebanggaan kita semua," imbuhnya.