Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Red Hat Gagal Imbangi Penurunan, Pendapatan IBM Kuartal III di Bawah Proyeksi

International Business Machines Corp melaporkan pendapatan kuartal III/2019 di bawah perkiraan, karena kinerja yang sudah lama ditunggu-tunggu dari Red Hat gagal untuk mengimbangi penurunan lini bisnis lain.
Logo Red Hat ditampilkan di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 29 Oktober 2018./REUTERS -Brendan McDermid
Logo Red Hat ditampilkan di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 29 Oktober 2018./REUTERS -Brendan McDermid

Bisnis.com, JAKARTA – International Business Machines Corp melaporkan pendapatan kuartal III/2019 di bawah perkiraan, karena kinerja yang sudah lama ditunggu-tunggu dari Red Hat gagal untuk mengimbangi penurunan lini bisnis lain.

Dilansir Bloomberg, IBM mencatat total pendapatan adalah US$18 miliar pada kuartal III, turun 3,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Raihan pendapatan ini berada di bawah estimasi analis yang memperkirakan pendapatan sebesar US$18,2 miliar.

Capaian ini menandai penyusutan penjualan di IBM selama lima kuartal berturut-turut, sementara analis telah mencari tanda-tanda bahwa Red Hat, yang dimasukkan untuk pertama kalinya laporan keuangan perusahaan, akan mengubah catatan kinerja.

Pada bulan Juli, IBM menyelesaikan akusisi penyedia perangkat lunak open-source Red Hat sebesar US$ 34 miliar, sekaligus menjadi kesepakatan terbesar kedua di dunia di sektor teknologi. Pendapatan yang disesuaikan dari Red Hat mencapai US$371 juta pada kuartal ketiga, lebih baik daripada perkiraan sebesar US$350 juta.

Red Hat bergabung ke dalam lini perangkat lunak cloud dan kognitif IBM, yang memperoleh pendapatan US$5,3 miliar, naik 6,4 persen dari tahun sebelumnya.

Namun, keseluruhan penjualan IBM menurun karena divestasi dari bisnis perangkat lunak perdagangan, pengaruh kurs, serta kinerja yang buruk di salah satu unit utamanya. Penghasilan dari lini infrastruktur dan dukungan teknis IBM, Global Technology Services, turun 5,6 persen menjadi US$6,7 miliar di kuartal III. Sementara itu, pendapatan Global Business Services, yang mencakup cabang konsultasi IBM, hanya meningkat 1 persen menjadi US$4,1 miliar.

"Satu hal yang tidak dibutuhkan IBM adalah kuartal yang mengecewakan," kata Ian Campbell, CEO Nucleus Research dalam sebuah wawancara sebelum rilis laporan keuangan IBM, seperti dikutip Bloomberg.

Chief Executive Officer IBM Ginni Rometty menargetkan masa depan IBM ke strategi cloud hybrid dengan menggunakan Red Hat untuk menawarkan layanan keamanan pada bisnis cloud publik dan swasta. IBM berharap rencana baru ini dapat membuat perusahaan bermitra dengan pesaing di bisnis cloud seperti Amazon Web Services dan Microsoft Corp. Azure.

Analis dan investor mungkin harus menunggu sedikit lebih lama untuk melihat kenaikan nyata dalam pertumbuhan pendapatan Red Hat. Chief Financial Officer IBM Jim Kavanaugh mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa perusahaan akan kembali ke tingkat pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan pada tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper