Bisnis.com, JAKARTA - Polda Papua akan memfokuskan diri pada penanganan korban atas insiden kerusuhan yang beberapa waktu lalu menimbulkan banyak korban di wilayah Papua.
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengklaim menangani korban kerusuhan bukanlah hal yang baru bagi dirinya, karena pada 2015, dia juga sempat bertugas di Papua, kemudian mendahulukan penanganan pada korban kerusuhan.
Dia menjelaskan insiden kerusuhan yang terjadi di Papua menyebabkan banyak orang meninggal dunia, masuk rumah sakit hingga ada yang mengungsi akibat ketakutan atas kerusuhan anarkis.
"Jadi yang pertama harus kita selesaikan ini pada korbannya dulu ya. Ada banyak korban di Wamena, Jayapura hingga Sentani. Kami fokus tangani itu dulu," tambah Paulus, Senin (30/9/2019).
Setelah selesai menangani para korban, berikutnya menurut Paulus, Polda Papua akan bekerja sama dan membangun kembali komunikasi dengan para tokoh adat, agama dan masyarakat setempat agar ke depan tidak ada lagi aksi berujung anarkis di Papua.
"Tentunya kita sangat butuh bantuan dari semua pihak untuk menangani ini. Kita akan membangun komunikasi dan kerja sama yang baik dengan para tokoh," katanya.
Baca Juga
Seperti diketahui terakhir terjadi konflik di Wamena yang menewaskan 33 orang. Konflik terjadi setelah ada hoaks isu diskriminasi yang dilakukan oleh seorang guru.
Sejumlah masyarakat kemudian mengungsikan diri karena takut adanya serangan susulan. Kendati demikian saat ini kondisi di Wamena terbilang sudah kembali kondusif.