Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Tudingan Ambulans Membawa Batu, Ini Kronologi Versi Polisi

Polda Metro Jaya menjelaskan kronologi adanya sejumlah mobil ambulans yang diduga membawa batu dan bensin saat kerusuhan dalam aksi #STM Melawan, kemarin. Tudingan itu sempat diunggah di media sosial namun belakangan polisi menarik tudingan tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono./Bisnis-Rayful Mudassir
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono./Bisnis-Rayful Mudassir

Bisnis.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya menjelaskan kronologi adanya sejumlah mobil ambulans yang diduga membawa batu dan bensin saat kerusuhan dalam aksi #STM Melawan, kemarin. Tudingan itu sempat diunggah di media sosial namun belakangan polisi menarik tudingan tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Suyudi Ario Seto mengatakan kejadian itu bermula saat pengamanan dilakukan oleh Brimob Polri di Pos Polisi Pejompongan kemarin, Rabu (25/9/2019).

Saat pengamanan tersebut penyidik menemukan tiga orang yang diduga membawa batu, bom molotov, kembang api dan bensin.

"Ketiga orang ini seolah-olah berlindung di balik mobil ambulans. Ketiganya diamankan sedang membawa batu di saku celananya. Sehingga pasukan Brimob yang ada di sekitar Pejompongan melihat bahwa ketiga ini melakukan penyerangan, kemudian diamankan anggota," kata Suyudi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (26/9/2019).

Atas kejadian ini, polisisempat menduga dua mobil ambulans membawa batu dan bensin serta bom molotov.

Namun, saat konferensi pers Kamis siang, polisi mengklarifikasi bahwa tidak ada ambulans yang membawa batu seperti yang semula disangkakan. Benda tersebut merupakan bawaan perusuh.

Saat ini ketiga perusuh sudah ditetapkan sebagai tersangka, mereka dikenai pasal 170, 406, 212 dan 218 dengan ancaman pidana di atas 5 tahun penjara. Polisi juga memastikan tersangka merupakan masyarakat sipil bukan pelajar.

Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono menyebut batu yang ditemukan aparat Brimob di dalam mobil adalah milik perusuh yang sempat berusaha berlindung di dalam ambulans. Akibatnya aparat sempat menduga mobil kesehatan turut membawa logistik batu dan bensin.

"Dia [perusuh] itu mencari perlindungan masuk ke mobil PMI membawa batu dan ada kembang api juga. Jadi dia masuk ke mobil, dia bawa dusnya [berisi batu dan bensin]. Jadi anggapan dari Brimob diduga mobil ini digunakan untuk perusuh, tapi bukan," kata Argo saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (26/9/2019) siang.

Akun instagram resmi TMC Polda Metro Jaya sempat mengunggah video terkait mobil PMI yang diduga membawa batu dan bensin untuk logistik perusuh.

Video itu menampilkan mobil ambulans bernomol polisi wilayah Jakarta. Perekam video menyebut beberapa kali bahwa ambulans yang sedang direkam merupakan penyuplai. Namun tidak disebutkan menyuplai apa.

Dalam keterangan pada unggahan video itu dijelaskan lima unit ambulans milik Pemprov DKI mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk pembuatan molotov. Mobil tersebut ditahan di dekat pintu Tol Pejompongan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper