Bisnis.com, JAKARTA--Polres Metro Jakarta Pusat meminta maaf kepada TNI Angkatan Laut atas perusakan pos jaga Wisma Pati Lumba-Lumba TNI AL saat anggota Brimob mengejar massa aksi pada Rabu malam.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Harry Kurniawan bertemu langsung dengan Danlantamal 3 Brigjen TNI Hermanto untuk minta maaf sekaligus mengklarifikasi insiden di Wisma Pati Lumba-Lumba TNI AL.
"Sudah bertemu secara langsung untuk klarifikasi hal itu di Mess Pati Angkatan Laut Tanah Abang, Jakarta Pusat," tutur Dedi, Kamis (26/9/2019).
Menurut Dedi pihak TNI AL sudah menerima permohonan maaf tersebut. Selain itu, pihak TNI AL juga siap membantu Polri untuk melakukan pengamanan.
"Dari pihak Angkatan Laut (AL) sudah menerima permohonan maaf dari Kapolres sekaligus dari pihak TNI AL sudah menyampaikan akan siap mem-back up Polri pada saat pengamanan," kata Dedi.
Sebelumnya Polri membenarkan sempat terjadi gesekan anggota Brimob Polda Metro Jaya dengan Marinir yang berjaga di Wisma Pati Lumba-Lumba TNI AL, Rabu (25/9) pukul 21.35 WIB.
Gesekan terjadi lantaran massa aksi melarikan diri ke Wisma Pati Lumba-Lumba. Sementara, sejumlah anggota Brimob yang mengejar dilarang masuk ke dalam area Wisma. Akhirnya terjadi aksi perusakan pos jaga Marinir hingga anggota Brimob melepaskan tembakan gas air mata ke arah Marinir.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa komandan lapangan Brimob Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan pihak Marinir TNI AL setelah gesekan itu terjadi. Koordinasi dilakukan agar tidak ada provokasi yang menimbulkan gesekan lebih besar antara TNI AL dan Brimob Polda Metro Jaya.
“Sudah ada komunikasi dengan para Komandan Lapangan untuk meredam kejadian itu,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (26/9/2019).
Menurut Dedi, Polri akan terus bersinergi dengan anggota TNI selama bertugas mengamankan aksi di lapangan agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara aparat tersebut. Dia mengaku khawatir, jika Polri dan TNI tidak bersinergi, ada pihak tertentu yang akan memanfaatkan situasi tersebut.