Bisnis.com, JAKARTA - Prosesi pemakaman Presiden Ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie di Taman Malam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, berlangsung khidmat. Tamu undangan dan masyarakat mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya dalam suasana haru.
Prosesi pemakaman berlangsung pukul 14.00. Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara pemakaman tersebut. Habibie dimakamkan secara militer, diawali dengan penyerahan jenazah dari pihak keluarga kepada pemerintah.
Selama prosesi pemakaman, pusara Habibie dikelilingi 10 orang prajurit. Mereka berasal dari kesatuan TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Polri.
Seratusan tamu undangan menghadiri pemakaman tersebut, mulai dari keluarga besar, para tokoh, mantan pejabat negara, pejabat Kabinet Kerja, hingga sejumlah duta besar dari berbagai negara sahabat.
"Dengan ini mempersebahkan ke persada Ibu Pertiwi jiwa raga dan jasa almarhum. Putra dari Bapak Alwi Abdul Jalil Almarhum," kata Inspektur Upacara Presiden Joko Widodo, Kamis (12/9/2019).
Habibie dimakamkan persis di samping pusara istrinya almarhumah Hasri Ainun Besari. Istrinya lebih dulu meninggal dunia di Jerman pada 22 Mei 2010. Keduanya bersanding di kuburan nomor 120 - 121 Blok M.
B.J. Habibie meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019) pukul 18.03 WIB.
Semasa baktinya, B.J. Habibie sempat dipercaya sebagai Menteri Riset dan Teknologi era Soeharto pada 1978 hingga Maret 1998. Setelah itu dia diangkat sebagai Wakil Presiden mendampingi Soeharto.
Habibie ditunjuk sebagai Presiden saat Soeharto turun dari jabatan pada 21 Mei 1998. Di saat memimpin Indonesia, ayah dari Ilham dan Thareq Habibie ini mengembangkan berbagai industri di dalam negeri termasuk kedirgantaraan Indonesia.