Bisnis.com, JAKARTA -- Pengelola Bandara Hong Kong memilih menggunakan iklan di media massa untuk memohon kepada para pengunjuk rasa di kota itu untuk tidak mengganggu operasional bandara.
Berkaca dari pengalaman selama beberapa pekan terakhir, Airport Authority Hong Kong (Otoritas Bandara Hong Kong) memasang iklan sebesar setengah halaman di South China Morning Post pada Jumat (6/9/2019). Dilansir dari Bloomberg, dalam iklan itu, pihak bandara meminta para pengunjuk rasa tidak mengganggu perjalanan puluhan ribu pelancong yang menggunakan bandara tersebut setiap harinya.
Akhir pekan lalu, para pengunjuk rasa merusak pintu putar di stasiun kereta yang menuju bandara. Mesin penjual tiket juga turut dirusak.
Operasional kereta cepat yang terhubung dengan bandara pun terpaksa dihentikan sementara karena menjadi salah satu target para peserta aksi protes.
Terganggunya transportasi menuju bandara membuat banyak calon penumpang terpaksa membawa koper dan barang bawaan mereka dengan berjalan kaki di jalan raya. Selain itu, banyak penerbangan yang terpaksa ditunda atau dibatalkan sehingga para calon penumpang pun terlantar di bandara.
Demonstrasi di Hong Kong diperkirakan bakal kembali terjadi pada akhir pekan ini, meskipun Chief Executive Hong Kong Carrie Lam sudah menyampaika bahwa pihaknya mencabut RUU Ekstradisi secara formal.
Para aktivis pro demokrasi Hong Kong menilai langkah tersebut terlambat dilakukan. Mereka juga terus menuntut digelarnya penyelidikan independen atas langkah-langkah polisi dalam menghadapi para pengunjuk rasa dan meminta diberi kuasa untuk mencalonkan serta memilih pemimpin Hong Kong.