Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Minta Pemerintah Ungkap Pihak Asing yang Dalangi Kerusuhan Papua

Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil meminta pemerintah mengungkapkan siapa pihak asing yang terlibat dibalik kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Upaya ini untuk membuyarkan keraguan publik terhadap pemerintah menyelesaikan perkara tersebut.
Foto: Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil saat memberikan keterangan terkait kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Bisnis/Rayful Mudassir
Foto: Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil saat memberikan keterangan terkait kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Bisnis/Rayful Mudassir

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil meminta pemerintah mengungkapkan siapa pihak asing yang terlibat dibalik kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Upaya ini untuk membuyarkan keraguan publik terhadap pemerintah menyelesaikan perkara tersebut.

Pemerintah melalui aparat TNI - Polri maupun Kementerian Politik Hukum dan Kemanan beberapa kali mengungkapkan keterlibatan pihak asing dalam kerusuhan di dua provinsi itu. Namun tidak dijelaskan secara gamblang kelompok atau negara yang terlibat dalam kisruh itu

"Karenanya harus cari siapa orang asing itu. Apakah personal, kelompok atau negara yang ikut terlibat sehingga terjadi kerusuhan di Papua," katanya usai diskusi Kedai Kopi di Hotel Sofyan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Selain itu, pemerintah belum mengungkapkan siapa kelompok lainnya atau negara tertentu yang ikut memprovokasi kerusuhan tersebut. Menurut Nasir Djamil pemerintah harus menyampaikan secara terang benderang siapa saja pihak asing dibalik kerusuhan itu.

"Disampaikan kepada publik, ini loh yang memprovokasi orang papua, ini dia. Orangnya ini afiliasinya ini dan sebagainya. Apalagi sekarang di medsos ada nama dan orang yang ikut provokasi kerusuhan di Papua itu. Karena itu, memang penegakan hukum dalam konteks Papua harus tegas," terangnya.

Dirinya mengaku dari kejadian di Papua, memang sangat mungkin ada intervensi dari asing. Namun pemerintah harus menyampaikan secara jelas kepada masyarakat. Langkah ini agar publik mengatahui dan memahami bahwa ada intervensi pihak asing.

Di sisi lain pemerintah juga harus cakap dalam menyelesaikan persoalan ini. Pasalnya bisa saja pemerintah salah sasaran dalam menentukan target. Nasir mengibaratkan dengan istilah 'jangan menembak nyamuk dengan meriam'.

"Kalau menembak nyamuk dengan meriam maka nanti semuanya akan kenak. Orang yang dulunya simpati dengan NKRI nanti tiba-tiba karena terkena serpihan meriam dia jadi marah sama RI," ujarnya

Terakhir kali, pemerintah baru menuding Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda ikut memprovokasi kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Namun kini Benny kini berstatus Warga Negara Inggris setelah mendapat suaka pada 2002.

Adapun dari dalam negeri Polisi telah menetapkan enam orang aktivis papua sebagai tersangka akibat pengibaran bendera Bintang Kejora di depan Istana Merdeka belum lama ini.

Terbaru, aktivis yang sering menyuarakan tentang kondisi kerusuhan di Papua dan Papua Barat, Veronika Koman sebagai tersangka. Dia dituding memprovokasi warga melalui media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper