Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Ltd. dikabarkan melarang terbang sejumlah awak kabin menyusul ditemukannya botol oksigen darurat dengan isi yang menipis atau benar-benar kosong.
Seorang juru bicara maskapai asal Hong Kong itu pada Selasa (3/9/2019) mengatakan staf-staf tersebut dilarang terbang guna membantu penyelidikan atas masalah ini.
Otoritas penerbangan China juga tengah melakukan penyelidikan terkait hal tersebut bersama pihak regulator Hong Kong dan kepolisian setempat, seperti dilaporkan South China Morning Post.
Pekan lalu, pihak Cathay mengungkapkan bahwa inspeksi rutin pra-penerbangan di dua pesawat terbang menemukan 13 tabung oksigen telah kosong sebagian atau benar-benar habis.
Botol-botol tersebut, yang dirancang untuk digunakan oleh kru jika terjadi depressurisasi darurat, kemudian segera diisi ulang sehingga tidak mengganggu keselamatan terbang.
Penyelidikan ini menjadi beban lebih lanjut bagi CEO baru Cathay Augustus Tang beberapa pekan setelah pihak regulator China mengancam akan melarang penerbangan Cathay ke China daratan karena dukungan beberapa stafnya atas aksi protes di Hong Kong.
Aksi demonstrasi massa yang telah melanda Hong Kong selama beberapa bulan terakhir juga berdampak negatif pada permintaan bepergian ke kota tersebut, pusat tersibuk di Asia untuk lalu lintas internasional.
Maskapai ini sedang menyelidiki tiga kasus perusakan botol oksigen bulan lalu, yang terbaru pada 31 Agustus, menurut South China Morning Post, seperti dilansir Bloomberg.
Menurut surat kabar itu, mengutip memo kepada karyawan Cathay pada Senin (2/9/2019), staf, petugas katering, pembersih, dan teknisi yang dilarang terbang akan berada di bawah lingkup penyelidikan.
Memo itu juga mengumumkan protokol keamanan lebih ketat yang mengharuskan staf melakukan pemeriksaan terperinci di pesawat setidaknya setiap 60 menit antarlayanan.