Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali membicarakan permintaan jatah menteri kepada Presiden Jokowi. Tapi kali ini diarahkan ke partai-partai pendukung pemerintah.
Megawati berpendapat partai pendukung tak perlu sembunyi-sembunyi jika hendak meminta jatah menteri kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Kenapa ya, mesti sembunyi-sembunyi? Minta saja," ujarnya dalam keterangan tertulisnya kemarin, Rabu (28/8/2019) malam.
Megawati lantas menyampaikan pemikirannya. Menurut putri Bung Karno terebut sudah selayaknya partai pendukung mengusulkan nama-nama kadernya untuk menjadi anggota kabinet.
Memang pada akhirnya penentuan susunan kabinet adalah hak prerogatif Presiden, tapi apa salahnya mengajukan nama-nama calon menteri.
"Minta saja. Urusan dikasih atau tidak, adalah kehendak Presiden."
PDIP memang pelopor meminta jatah menteri secara terang-terangan kepda Presiden Jokowi. Dalam Kongres V PDIP pada 8-10 Agustus 2019, Megawati Soekarnoputri secara terbuka meminta jatah kursi paling banyak dalam Kabinet 2019-2024 kepada Jokowi.
Megawati emoh jika PDIP hanya diberi empat menteri, seperti pada pemerintahan Jokowi 2014-2019. Apalagi, sudah dua kali Jokowi menang dalam pilpres.
Dia terang-terangan menolak jika Jokowi hanya mmeberi empat menteri dengan alasan banyak kader PDIP di DPR.
"Emoh. Tidak mau. Tidak mau. Tidak mau."
Megawati mengungkapkannya dalam pidato pembukaan Kongres V PDIP di hadapan para kader, Preside Jokowi, serta para tamu undangan.
"Ini dalam kongres partai ya, Pak Presiden, saya meminta dengan hormat bahwa PDIP masuk ke kabinet dengan jumlah menteri yang terbanyak," katanya.