Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Pemerintah Pindah Ibu Kota ke Kaltim

Presiden Joko Widodo menguraikan setidaknya lima alasan pemilihan Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi pemindahan ibu kota negara.
Peta Kalimantan Timur/Repro-Google Maps
Peta Kalimantan Timur/Repro-Google Maps

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo menguraikan setidaknya lima alasan pemilihan Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi pemindahan ibu kota negara.

Yang pertama, Jokowi menyebutkan kawasan Provinsi Kalimantan Timur, memiliki risiko bencana alam misalnya kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, tanah longsor, dan banjir yang cukup minim.

"Kedua lokasinya strategis, berada di tengah-tengah Indonesia. Yang ketiga, berdekatan dengan dengan wilayah perkotaan yang sedang berkembang, Balikpapan dan Samarinda," katanya di Istana Negara, Senin (26/8/2019).

Poin positif lainnya adalah Provinsi Kalimantan Timur diakuinya memiliki infrastruktur yang lengkap mulai dari bandara udara hingga pelabuhan. Tak hanya itu, pemerintah diklaim memiliki lahan seluas 180.000.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor menyebutkan lokasi ibu kota baru itu berada di dua Kabupaten yakni Kabupatem Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, tepatnya di Kecamatan Sepaku dan Kecamatan Samboja.

"Kawasan milik negara, gak ada istilahnya sharing, yang disiapkan tahap awal. Pasti ada pembebasan, namanya memindahkan orang, cuma kan lebih murah karena milik negara. Punya kewenangan penuh dari negara," tukasnya.

Jika dirinci, kedua kelurahan itu termasuk dalam Kawasan Bukit Suharto yang sebagian besar diperuntukan sebagai hutan produksi.

"Sebagian [lagi] hutan lindung fungsinya, sebagian lagi hutan riset untuk Universitas Mulawarman, dan kawasan konservasi untuk pengembangan orang utan," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper