Bisnis.com, JAKARTA -- Data pemerintah Jerman menunjukkan penyusutan pada kuartal kedua yang terseret pelemahan kegiatan ekspor, produsen di ekonomi terbesar Eropa tersebut tengah berjuang untuk menjaga kegiatan produksi meskipun permintaan asing terus melemah dan perang dagang.
Kantor Statistik Federal Jerman mengatakan, produk domestik bruto (PDB) turun 0,1% secara kuartalan setelah mengonfirmasi angka pertumbuhan pada kuartal pertama yakni sebesar 0,4%.
Dilansir melalui Reuters, tingkat pertumbuhan tahunan Jerman melambat menjadi 0,4% pada kuartal kedua dibandingkan dengan capaian 0,7% pada kuartal sebelumnya.
"Perkembangan perdagangan luar negeri memperlambat pertumbuhan ekonomi karena ekspor menunjukkan penurunan secara kuartalan yang lebih kuat daripada impor," ujar kantor statistik tersebut seperti dikutip melalui Reuters, Rabu (14/8/2019).
Kantor tersebut menambahkan, kontribusi positif datang dari permintaan domestik karena peningkatan pada konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah dan pembentukan modal gross fixed capital yang meningkat pada kuartal kedua.
Data yang dirilis juga menunjukkan penurunan pada sektor konstruksi setelah sebelumnya menopang pertumbuhan pada kuartal pertama berkat anomali musim dingin yang berlangsung hingga awal tahun ini.
Analis Unicredit Andreas Rees mengatakan ekonomi Jerman kesulitan untuk tumbuh selama setahun belakangan, dia menambahkan bahwa hampir tidak ada perbaikan yang terlihat untuk paruh kedua 2019 karena ada banyak ketidakpastian bagi eksportir Jerman.
"Selain Brexit, [faktor lain yang mempengaruhi] mulai dari sengketa perdagangan AS-China hingga kemungkinan tarif AS pada mobil Eropa," kata Rees.
Menyusul publikasi data, imbal hasil obligasi pemerintah Jerman bertenor 10-tahun turun ke rekor terendah -0,623%.