Bisnis.com, JAKARTA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklaim teknologi asap cair hasil inovasi Badan Litbang dan Inovasi (BLI) efektif untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan KLHK Dwi Sudharto mengatakan asap cair dihasilkan dari air embun uap proses pembuatan arang. Asap cair ini terbukti efektif untuk menyuburkan tanah dan menghilangkan hama pada tanaman pertanian atau perkebunan masyarakat.
Penggunaan asap cair ini pun sudah diterapkan di beberapa lokasi, salah satunya di Ketapang, Kalimantan Barat, melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). "Hasilnya, masyarakat justru takut kebakaran," ujar Dwi, Selasa (13/8/2019).
Adapun, embun arang yang dibuat untuk dijadikan asap cair merupakan embun dari proses pembuatan arang yang berasal dari kayu, janjang kosong kelapa sawit, limbah penggergajian kayu, tempurung kelapa, dan sebagainya.
Namun demikian, Dwi mengakui penggunaan asap cair belum sepenuhnya dapat diterapkan pada wilayah rawan karhutla seperti di Riau.
Keterbatasan sumber daya manusia untuk melakukan sosialisasi dan pembinaan guna mengolah asap cair ini masih menjadi salah satu kendala utamanya.
Oleh sebab itu, Dwi berharap sosialisasi terkait inovasi ini dapat dilakukan oleh para pihak. "Masyarakat yang memiliki pengetahuan penggunaan asap cair dapat menyebarkan ilmunya lebih luas," ujarnya.