Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia membutuhkan penanganan lingkungan menyeluruh untuk mengatasi persoalan kebakaran lahan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan terjadinya kebakaran meluas dikarenakan cuaca kemarau yang ekstrim. Untuk itu diperlukan pembenahan tata kelola lingkugan agar cuaca kemarau ekstrem tidak lagi terulang ke depannya.
"Kebakaran hutan tidak hanya bisa diselesaikan melalui [penangangan] kebakaran hutannya. Lingkungan keseluruhan harus diperbaiki supaya iklim ekstrim panas begini berkurang," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa (13/8/2019).
Jusuf Kalla menyebutkan akibat kemarau panjang akibat perubahan iklim, dampak kebakaran tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara sub tropis seperti Australia hingga Amerika Serikat juga mengalami masalah kebakaran lahan akibat kemarau panjang.
"Satu rokok saja jatuh bisa menyebabkan kebakaran. Jadi ini di samping manusia tapi juga iklim yang terjadi seperti itu [sehingga menimbulkan bencana asap di sejumlah wilayah di Indonesia]," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Menteri LHK Siti Nurbaya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto memantau langsung penanganan kebakaran hutan dan lahan, di provinsi Riau, Selasa (12/8/2019).
Doni menyebutkan kebakaran hutan dan lahan 99% dilakukan oleh manusia. "Solusinya melaksanakan operasi yang melibatkan pasukan gabungan dan bertugas melaksanakan Pencegahan, Penggalangan dan Penertiban. Satgas ini ditempatan di daerah yang sering terjadi bencana, serta Polri harus lebih berani dalam penegakan hukum" ungkapnya.
Kebakaran Lahan, Wapres JK Minta Penanganan Menyeluruh
Indonesia membutuhkan penanganan lingkungan menyeluruh untuk mengatasi persoalan kebakaran lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anggara Pernando
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Belum Ada Satu Bulan, Ada yang Serok Lagi Saham GOTO
1 hari yang lalu
Peluang Akumulasi Saham di Balik Penurunan Indeks BUMN
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Terbang dari IKN ke Solo, Jokowi Buka Peparnas XVII 2024
4 jam yang lalu
Dharma Pongrekun: Pandemi Agenda Terselubung Asing
4 jam yang lalu
Kun Wardana Ingin Ciptakan Birokrasi yang Efisien di Jakarta
5 jam yang lalu
Temuan ICW: 61% Anggota DPR Pebisnis, Waspada Pemburu Rente!
5 jam yang lalu