Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awas, Status Gunung Slamet Dinaikkan Menjadi Waspada!

Masyarakat, pengunjung atau wisatawan diimbau tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.
Ilustrasi: Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanis saat erupsi, di Karo, Sumatra Utara, Selasa (7/5/2019)./ANTARA-Sastrawan Ginting
Ilustrasi: Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanis saat erupsi, di Karo, Sumatra Utara, Selasa (7/5/2019)./ANTARA-Sastrawan Ginting

Bisnis.com, BANDUNG — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Slamet di Jawa Tengah yang semula di level 1 (normal) menjadi level 2 (waspada).

Kepala PVMBG Kasbani menuturkan bahwa ada peningkatan aktivitas kegempaan dan deformasi yang signifikan di gunung yang memiliki ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu meskipun hingga kini berdasarkan pengamatan visual, belum teramati adanya gejala erupsi.

"Terjadi peningkatan aktivitas secara kegempaan dan deformasi yang cukup signifikan. Namun, secara visual belum teramati adanya gejala erupsi," kata Kasbani di Kantor PVMBG, Kota Bandung dikutip Antara, Jumat (9/8/2019).

Atas gejala yang teridentifikasi itu, menurutnya, potensi erupsi di Gunung Slamet dapat terjadi kapan pun.

Erupsi yang diprediksi bakal terjadi di Gunung Slamet, kata Kasbani, dapat berupa erupsi magmatik (keluarnya magma dari perut bumi karena dorongan gas yang bertekanan tinggi) atau erupsi freatik (proses keluarnya magma ke permukaan bumi karena pengaruh uap yang disebabkan sentuhan air dengan magma).

"Potensi erupsi dapat terjadi sewaktu-waktu."

Dengan demikian, terhitung sejak 9 Agustus pukul 09.00 status Gunung Slamet ditingkatkan menjadi waspada agar dapat mengantisipasi apabila terjadi erupsi.

"Masyarakat, pengunjung atau wisatawan agar tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet," kata dia.

Sebelumnya, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terakhir kali terjadi yakni pada Maret hingga Agustus 2014. Saat itu, peningkatan aktivitas vulkanik diikuti dengan erupsi yang menghasilkan material abu dan lontaran material pijar di sekitar kawah.

Gunung Slamet terletak di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper