Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Afrika merupakan target pasar ekspor baru yang potensial bagi Indonesia.
Dia pun berupaya meyakinkan pihak Afrika bahwa kerja sama dagang dan investasi Afrika-Indonesia akan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Afternoon Tea Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) 2019 di Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada Rabu (24/7/2019).
Pertemuan dengan perwakilan pemerintah dan pengusaha negara-negara Afrika itu dalam rangka membahas rencana penyelenggaraan IAID di Bali pada 20-21 Agustus 2019 mendatang.
"Tadi ada pertanyaan, kalau Afrika seperti dieksploitasi berlebihan oleh orang-orang yang investasi di sana. Kita tidak ada pikiran seperti itu, justru kita tawarkan investasi di sana atau barang kita ke sana atau sebaliknya Afrika ke sini," ujar Luhut.
Dia mengatakan Presiden Joko Widodo telah mengamanatkan untuk membuka pasar-pasar baru bagi produk-produk Indonesia termasuk Afrika. Menurutnya, dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 miliar, Afrika menjadi potensi pasar yang besar bagi Indonesia.
"Sudah banyak produk Indonesia yang bisa kita ekspor, jadi jangan pakai pasar-pasar tradisional. Tapi buka market baru. Kerja sama dibuat betul-betul menguntungkan kedua belah pihak. Kita pakai spirit Asia-Afrika 1955," lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengatakan Presiden Joko Widodo telah memandatkan untuk meningkatkan presensi bisnis Indonesia di Afrika.
Sejak tahun lalu, kata Retno, Indonesia secara intensif melakukan pendekatan dan negosiasi dengan Afrika untuk menghilangkan hambatan-hambatan investasi kedua belah pihak.
"Saya sampaikan jika Anda [Afrika] berpartner dengan Indonesia, Indonesia adalah your trusted partner. Indonesia siap melakukan kerja sama dengan honest," kata Menlu.