Bisnis.com, JAKARTA -- Sebanyak 23 awak di kapal tanker Stena Impero berbendera Inggris yang kapalnya ditahan oleh Iran di Selat Hormuz pada pekan lalu, dilaporkan aman dan sehat.
Operator kapal Swedia Stena Bulk mengabarkan hal tersebut pada Rabu (24/7/2019).
Seperti diketahui, pada pekan lalu, Iran merebut kapal tanker Stena Impero karena telah bertabrakan dengan perahu nelayan. Namun, pemiliknya yaitu Stena Bulk menyangkalnya, mereka beralasan tidak menerima bukti tabrakan tersebut.
"Kami telah melakukan kontak langsung dengan para kru di atas kapal melalui telepon tadi malam, dan mereka semua baik-baik saja dan dalam kondisi sehat dan mereka mendapatkan kerja sama yang baik dengan Iran di atas kapal," kata juru bicara Stena Bulk Pat Adamson seperti dilansir Reuters, Rabu (24/7).
Chief Executive Officer Stena Bulk Erik Hanell menyatakan kontak tersebut merupakan sinyal baik.
“Kami akan segera melihat kemajuan lebih positif dari pihak berwenang Iran," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Inggris menggambarkan penyitaan tersebut sebagai pembajakan. Pada awal pekan ini, London juga menyerukan diluncurkannya misi angkatan laut yang dipimpin Eropa untuk memastikan pengiriman yang aman melalui Selat Hormuz, jalur air strategis untuk transportasi minyak.
Adamson menerangkan langkah selanjutnya bagi operator adalah mencoba dan meminta seseorang di atas kapal untuk memeriksa kru. Namun, dia belum mengetahui kapan para kru akan dipulangkan.
"Kami belum mendapat tanggapan langsung dari pihak berwenang Iran tentang kapal itu. Semua pemerintah dan kedutaan yang tepat mendukung dan membantu kami,” papar Adamson.
Pada Sabtu (19/7), Iran menyita kapal tanker minyak yang dioperasikan Inggris Stena Impero dan Mesdar, yang berbendera Liberia. Namun, Mesdar kemudian dilepaskan.
Akibat insiden itu, harga minyak sempat menguat di tengah tengah ekspektasi pelemahan permintaan minyak dunia akibat perlembatan ekonomi global.