Bisnis.com, JAKARTA – Setelah Partai Kebangkitan Bangsa dan Gerindra secara terang-terangan mengincar kursi Majelis Permusyawaratan Rakyat, kini Partai Demokrat juga melirik. Momen yang tepat ditunggu.
Wakil Ketua Umum Demokrat, Syarief Hasan mengatakan bahwa masih ada 2,5 bulan sebelum pelantikan anggota legislatif dilantik. Dengan pemilihan sistem paket, Demokrat bisa bekerja sama dengan partai pemerintah, salah satunya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Partai Demokrat punya sejarah dekat dengan PDIP. Pada tahun 2009 periode SBY, pada saat itu kan Demokrat sebagai pemenang pemilu, kemudian PDIP sebagai oposisi terjadi deal,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/7/2019).
Saat itu Syarief menjelaskan bahwa terjadi kesepatakan. Demokrat mendapat kursi Ketua DPR dan PDIP dijatah MPR. Tidak ada yang mempermasalahkan dan kedua partai berada pada kemesraannya.
“Nah kalau saja itu terjadi pengulangan sejarah, saya pikir baik untuk bangsa. Jadi kalau saja ya, dan bila teman-teman setuju dan PDIP juga setuju, mudah-mudahan kalau saja terjadi ketua DPR adalah PDIP, mungkin bagus juga kalau MPR itu dijabat oleh Partai Demokrat,” jelasnya.
Syarief menuturkan bahwa dengan jangka waktu yang panjang, partai berlambang mercy ini masih menunggu perkembangan. Semua tergantung lobi politik di fraksi dan pimpinan partai.
Baca Juga
“Saya pikir itu [nama Ketua MPR] sudah dipikirkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat. Tinggal menunggu timingnya saja, waktunya, kapan untuk dimulai lobi-lobi fraksi dan lobi-lobi antarketua umum,” ucapnya.