Peter Estlin: Inggris Sangat Tertarik dengan Pasar Tekfin Indonesia
Apa pendapat Anda tentang pertumbuhan teknologi finansial di Indonesia?
Finansial teknologi jelas merupakan pasar yang sangat menarik. Tapi harus diperhatikan skalanya.
Di Inggris, otoritas kami bekerja sama dengan industri teknologi finansial dengan membuat sandbox untuk menguji berbagai macam ide dan inovasi.
Saat ini Inggris memiliki 11 unicorn dan kegiatan industri teknologi finansial kami jauh lebih besar daripada seluruh industri teknologi finansial Eropa.
Kami mendorong pemerintah Indonesia untuk melilhat pasar finansial teknologi secara utuh, menstimulasi investasi dan menarik peluang kerja sama dengan pihak internasional serta mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bekerja sama dengan industri teknologi finansial.
Ini adalah sebuah pasar yang sangat besar dari segi skala dan potensinya.
Apakah ada perusahaan Inggris yang berminat untuk melakukan investasi pada sektor teknologi finansial (di Indonesia)?
Komunitas teknologi finansial di Indonesia, khususnya Jakarta, masih tergolong baru.
Dalam pertemuan dengan pihak Bank Indonesia kami menawarkan sejumlah ide, salah satunya adalah menghubungkan asosasi teknologi finansial Indonesia dengan asosiasi di Inggris yang ukurannya sudah lebih besar.
Pasar tekfin Inggris sekarang adalah pemimpin dengan pangsa pasar global sekitar 11%.
Kami memiliki sekitar 1.600 perusahaan tekfin mulai dari seluruh spektrum seperti pembayaran, pinjaman, hingga ekuitas.
Pasar tekfin Inggris sangat tertarik dengan potensi yang dapat mereka eksplorasi lebih dalam. Dengan Indonesia, salah satunya adalah mengembangkan pangsa pasar syariah di sektor keuangan.
Kami sudah berbincang dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) dan mendorong mereka untuk menjalin kerja sama dengan pasar tekfin London dalam upaya pengembangan pasar syariah.