Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Facebook Tak Akan Luncurkan Libra Sebelum Regulator Setuju

Facebook Inc. tidak akan meluncurkan Libra, cryptocurrency kontroversial yang dikembangkan dengna sejumlah mitra, hingga kekhawatiran regulator sepenuhnya hilang, menurut pimpinan pada proyek tersebut.
Logo Facebook dalam 3 dimensi/Reuters
Logo Facebook dalam 3 dimensi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Facebook Inc. tidak akan meluncurkan Libra, cryptocurrency kontroversial yang dikembangkan dengna sejumlah mitra, hingga kekhawatiran regulator sepenuhnya hilang, menurut pimpinan pada proyek tersebut.

David Marcus, yang akan tampil di hadapan anggota kedua majelis AS untuk membahas proyek minggu ini, mengatakan Facebook juga akan mendapatkan persetujuan yang sesuai sebelum meluncurkan Libra.

Dalam teks yang disiapkan untuk sidang 16 Juli di hadapan Komite Perbankan Senat, cryptocurrency ini tidak dimaksudkan untuk bersaing dengan mata uang nasional negara dan tidak akan mengganggu kebijakan moneter bank sentral.

"Waktu antara sekarang dan peluncuran dirancang sebagai proses yang terbuka dan tunduk pada pengawasan dan tinjauan peraturan,” ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.

“Kami tahu kami perlu meluangkan waktu untuk melakukan ini dengan benar. Dan saya ingin menjadi jelas: Facebook tidak akan menawarkan mata uang digital Libra sampai kami sepenuhnya menangani masalah regulasi dan menerima persetujuan yang sesuai," lanjutnya.

Meski begitu, Facebook mengatakan akan menargetkan peluncuran Libra tahun depan. Proyek ini telah menarik perhatian dan kritik dari anggota parlemen, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell hingga Presiden Donald Trump.

Meskipun belum ada detail yang cukup, Facebook dan mitranya mengatakan Libra akan dibangun di atas infrastruktur Blockchain yang baru dan akan didukung oleh aset cadangan deposito bank dan sekuritas pemerintah jangka pendek.

Setelah sidang Komite Perbankan Senat pada hari Selasa, Marcus dijadwalkan untuk bersaksi pada hari berikutnya di depan Komite Jasa Keuangan DPR. Ketua komite Maxine Waters sebelumnya menyerukan moratorium proyek tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper