Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Orang Tajir China 'Borong' Properti Mahal di Singapura

Investor asing masih memiliki minat yang tinggi pada pasar properti kelas atas Singapura setelah pemerintah setempat memperkenalkan retribusi yang tinggi sejak tahun lalu.
Deretan properti mewah di Singapura/Reuters
Deretan properti mewah di Singapura/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Investor asing masih memiliki minat yang tinggi pada pasar properti kelas atas Singapura setelah pemerintah setempat memperkenalkan retribusi yang tinggi sejak tahun lalu.

Para broker properti mengatakan investor China memimpin dengan nilai pembelian tertinggi, meskipun miliarder Inggris, James Dyson, meramaikan berita utama pekan ini dengan pembelian apartemen paling mahal di Singapura.

Beberapa investor China tampaknya membeli rumah mewah ini di negara itu sebagai jaminan keselamatan dari risiko perang dagang AS-China.

"Tren ini juga didorong oleh ketidakstabilan di pusat keuangan rival, [yaitu] Hong Kong," kata para pialang, seperti dikutip melalui Reuters, Minggu (14/7/2019).

Harga rumah pribadi naik secara tak terduga ke level tertinggi dalam 5 tahun terakhir pada kuartal kedua, didorong oleh warga lokal yang merupakan bagian terbesar dari pasar properti Singapura.

Akan tetapi analisis terperinci dari data transaksi juga menunjukkan peningkatan permintaan asing.

"Faktor-faktornya adalah masalah di Hong Kong dan juga perang perdagangan ... Mereka melihat stabilitas mata uang kita," kata Chandran V.R., Direktur Pelaksana Perusahaan Realty Cosmopolitan Real Estate.

Chandran, yang saat ini tengah memasarkan penthouse senilai 12,8 juta dolar Singapura, mengatakan bahwa ada desakan pembeli potensial dari China yang tertarik untuk melihat properti itu dalam beberapa pekan terakhir.

Pialang lain mengatakan mereka mengetahui setidaknya ada empat transaksi selama 3 bulan terakhir di mana investor China membeli apartemen senilai 20 juta-30 juta dolar Singapura.

Menurut dari List Sotheby’s International Realty, sepanjang semester pertama tahun ini tercatat ada 169 kesepakatan jual-beli senilai 1,4 miliar dolar Singapura yang telah terdaftar pada pasar apartemen mewah Singapura.

Sebanyak 70% di antaranya adalah pembeli asing dan penduduk tetap.

Kesepakatan jual-beli juga meningkat dari 6 bulan sebelumnya, tetapi masih lebih rendah dari paruh pertama 2018, ketika kelompok yang sama mewakili 61% dari total jumlah pembeli.

Dalam beberapa tahun terakhir, pembeli asal China telah menjadi pemain dominan di pasar properti residensial utama Singapura, mengambil alih peran taipan kaya dari Malaysia dan Indonesia.

Namun, kebijakan yang diperkenalkan oleh pemerintah Singapura tahun lalu, termasuk menaikkan bea meterai tambahan untuk pembeli asing menjadi 20% dari 15%, telah mengurangi permintaan hingga saat ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper